PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
PEREMPUAN yang sedang merencanakan kehamilan disarankan untuk menghindari konsumsi ganja. Sebuah studi terbaru menemukan bahwa zat aktif ganja, THC (tetrahydrocannabinol), dapat mengganggu kualitas sel telur dan menurunkan peluang keberhasilan program bayi tabung (IVF).
Penelitian melibatkan 1.059 pasien IVF di Kanada. Dari jumlah itu, 62 perempuan terdeteksi memiliki THC dalam cairan folikel, yaitu cairan yang mengelilingi sel telur di ovarium. Hasilnya, sel telur pada kelompok ini memang lebih cepat matang, tetapi tingkat embrio dengan susunan kromosom normal (euploid) lebih rendah, yakni 60 persen dibanding 67 persen pada kelompok tanpa THC.
Kondisi ini berisiko menurunkan peluang kehamilan berhasil dan meningkatkan potensi keguguran. Di laboratorium, THC juga terlihat memicu gangguan pembelahan sel, kelainan struktur spindle, serta mengganggu aktivitas gen yang penting untuk stabilitas sel dan perkembangan embrio.
Meski hasil riset ini dinilai signifikan, sejumlah ahli mengingatkan keterbatasannya. Faktor usia dan kondisi genetik pasien IVF, misalnya, belum sepenuhnya diperhitungkan. Selain itu, studi tidak mencatat detail konsumsi ganja, seperti frekuensi atau dosis.
Kendati demikian, temuan ini menjadi peringatan penting bagi perempuan yang ingin hamil. Menghindari ganja dapat meningkatkan peluang keberhasilan program kehamilan dan mengurangi risiko gangguan reproduksi. *