|
PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
| POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR | ||||
BAGANSIAPIAPI - Pengelolaan Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho akan menerapkan manajemen modren. Dengan begitu, tidak ada lagi yang namanya ketua masjid melainkan CEO yang membawahi direktur. Sehingga rumah ibadah nantinya tidak membebani umat, akan tetapi memakmurkan Umat.
Demikian dikatakan Ketua Yayasan Fastabiqul Khoirot Rohil, Drs H Surya Arfan MSi, Kamis (4/7) di Bagansiapiapi. Ia mengatakan pemikiran tersebut didapat setelah berkunjung didua masjid, yakni masjid Jabal Arafah dan Masjid Cheng Ho di kota Batam, Kepri.
Sekdakab Rokan Hilir itu merasa takjub dengan pengelolaan masjid yang ada di Kepri. Dimana pengelolaanya dengan memakai sistem manajemen modren.
"Kalau di Batam itu masjid dijadikan wisata religi yang salah satunya membangun kios tempat jualan, ada tower dengan ketinggian 32 Meter, sehingga bisa melihat indahnya kota Batam dari ketinggian. Selain itu, di sana bisa melihat indahnya negara Singapore," Kata Surya Arfan.
Dilanjutkan, masjid harus memiliki konsep tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi bisa dijadikan tempat rekreasi, sehingga bisa menambah pendapatan tambahan.