|
PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
| POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR | ||||
BENGKALIS – Peredaran narkoba di Kabupaten Bengkalis, khususnya pulau Bengkalis yang semakin marak membuat masyarakat resah. Mereka berharap agar pengamanan di laut sebagai pintu masuk ditingkatkan, salah satunya adalah dengan meningkatkan status Posal menjadi Lanal.
Harapan tersebut disampaikan disela-sela rapat koordinasi (rakor) Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman bersama jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis, bertempat di lantai II Kantor Bupati Bengkalis, Jumat (5/7).
Rakor itu sendiri sebenarnya membahas tentang tindak lanjut peninjauan lapangan yang dilakukan tim studi Kemenko Bidang Kemaritiman sehari sebelumnya, terkait dengan persoalan abrasi di pulau Bengkalis. Total ada 26 orang yang tergabung dalam tim studi Kemenko Bidang Kemaritiman, salah satunya dari Markas Besar TNI Angkatan Laut yang dihadiri Perwira Pembantu VI Wiltas Potensi Maritim, Kolonel Laut (E) Halili SH.
Menjelang berakhirnya rakor, Sekretaris Bappeda Bengkalis, Rinto meminta waktu sebentar untuk menyampaikan keprihatinan LAMR dan tokoh masyarakat Bengkalis terkait dengan maraknya peredaran narkoba. Rinto mengatakan, Bengkalis saat tidak hanya menjadi tempat beredarnya narkoba, melainkan menjadi pintu masuk peredaran narkoba ke luar daerah. Bahkan ditengarai menjadi bagian dari sindikat internasional, seperti kejadian penangkapan warga Bengkalis dengan barang bukti sabtu-sabu di Jakarta beberapa waktu lalu.
Bahkan baru-baru ini, seorang ibu rumah tangga menemukan narkoba senilai Rp6 miliar hanya dibungkus plastik. Belum lagi kejadian sebelumnya, narkoba jenis sabu-sabu dan ekstasi juga ditemukan warga dibuang di jalan lintas Sei Pakning – Dumai.