|
PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
| POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR | ||||
SELATPANJANG - Turap Pelabuhan Camat Selatpanjang ambruk untuk ketiga kalinya, Sabtu (6/7) sore. Runtuhnya jembatan panjang yang dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau pada zaman Bengkalis itu, karena turap itu dialihfungsikan penggunaannya menjadi tempat sandaran kapal dan aktifitas bongkar muat barang.
Petugas Lalu Lintas Angkutan Laut Dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Selatpanjang, Ade Kurniawan, mengatakan, turap Pelabuhan Camat Selatpanjang tersebut kondisinya sudah rapuh dan tidak memungkinkan kapal untuk bersandar di sana. Pihaknya memang tidak pernah memberikan izin kepada kapal manapun untuk bersandar di sana, termasuk di Pelabuhan Camat Selatpanjang.
"Itu turap bukan pelabuhan. Jika kami keluarkan izin tambat di sana, tentu dapat menimbulkan masalah," ujar Ade, seraya mengatakan, jika Dishub Meranti masih mengoperasikan pelabuhan itu tentu di luar tanggungjawab KSOP.
Menanggapi yang sampaikan KSOP, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sapras) Dishub Kabupaten Kepulauan Meranti, Syafril, tidak menyangkal jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Meranti masih menggunakan turap tersebut sebagai sarana pengganti pelabuhan bongkar muat.
Hal itu mengingat Pelabuhan Camat Selatpanjang belum mampu menampung banyaknya armada yang melakukan aktivitas bongkar muat. "Sebenarnya tidak boleh turap itu dialihfungsikan sebagai pelabuhan bongkar muat. Retribusi juga masih kita tarik kepada kapal yang tambat diturap itu. Tapi mau gimana lagi, kita belum memiliki pelabuhan yang layak untuk menampung aktivitas bongkar muat," paparnya.