'
9 Syawwal 1445 H | Kamis, 18 April 2024
Disorot Media Asing, Karhutla Sumatera di Sebut Bagaikan Neraka
mancanegara | Kamis, 26 September 2019 | 10:36:14 WIB
Editor : | Penulis : detik.com
  Disorot Media Asing, Karhutla Sumatera di Sebut Bagaikan Neraka
karhutla

JAKARTA - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berkepanjangan bikin sebagian langit di Sumatera memerah. Media asing turut menyorotinya seraya menyebut-nyebut neraka.

Dilansir CNN, Rabu (25/9/2019), kabut merah menyelimuti provinsi Indonesia saat kebakaran hutan dan kabut asap memburuk. Itulah keadaan langit Jambi karena kabut beracun dan dianggap mempengaruhi penduduk di seluruh negeri.

"Is That Hell? Indonesia s Skies Turn Blood Red Due To Forest Fires," tulis Mashable.

Artinya kira-kira adalah "apakah ini neraka? Langit Indonesia memerah karena kebakaran hutan."

"Forest Fires Cause Skies In Indonesia To Turn A Hellish Red," kata iflscience.com.

Maknanya dapat diterjemahkan sebagai "api karhutla membuat langit Indonesia jadi kemerahan bagaikan neraka.

Sedangkan media Inggris Daily Mail menjuduli sebuah artikelnya, "Hellish red skies cover parts of Indonesia as the country is gripped by haze and smog caused by huge forest fires. Dapat diterjamahan sebagai "Langit merah bagaikan neraka menaungi sebagian langit Indonesia pada saat negara itu dilanda kabut asap akibat kebakaran hutan".

Video dan gambar yang beredar di media sosial menunjukkan desa-desa dan jalan raya sepenuhnya diselimuti oleh kabut merah menakutkan di tengah hari hingga awal pekan ini. Lebih dari 328.000 hektar (sekitar 800.000 hektar) lahan yang kaya secara ekologis telah terbakar di seluruh Indonesia dalam beberapa minggu terakhir.

Karhutla telah memaksa ratusan penduduk untuk mengungsi dan lebih dari 9.000 personil digerakkan untuk memerangi api. Langit merah yang tampak mengerikan itu disebabkan fenomena yang disebut Mie scattering atau hamburan Mie, yaitu hamburan cahaya oleh partikel yang ukurannya sama dengan panjang gelombang cahaya.

Kata Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin, warna langit merah kekuningan itu disebabkan tebalnya asap sehingga cahaya Matahari tidak bisa seluruhnya menembus asap. Ia menduga cuma gelombang panjang (kuning dan merah) yang bisa menembusnya, lalu dihamburkan oleh partikel-partikel asap, sehingga langit terlihat berwarna merah kekuningan.

Thomas mengatakan fenomena ini juga bisa disebut Mie scattering atau hamburan Mie, yaitu hamburan cahaya oleh partikel yang ukurannya sama dengan panjang gelombang cahayanya.

Dalam laporan lebih lanjut, asap juga berdampak pada negara-negara tetangga, termasuk Malaysia dan Singapura. Pemerintah Malaysia telah mendistribusikan sekitar dua juta masker kepada siswa di daerah yang terkena dampak.

Aparat Indonesia mengatakan bahwa mayoritas kebakaran hutan disebabkan oleh faktor manusia. Menurut Polri, hampir 200 orang telah ditangkap karena dugaan keterlibatan mereka dalam kebakaran ini.

Kebakaran dan kabut asap merupakan masalah yang terus-menerus terjadi selama musim kemarau. Pembersihan lahan dengan cara membakar adalah untuk keperluan pertanian dan selama sekitar dua dasawarsa, perkebunan kertas dan kelapa sawit besar telah menggarap lahan gambut di sepanjang pantai Sumatra dan Kalimantan. Denda ratusan juta dan hukuman bertahun-tahun tak juga membuat jera. Api kebakaran hutan terus berkobar.*


 

Index
Pj Bupati Kampar Minta Patuhi Adab dan Ajang Jalin Silaturahmi
Pj Bupati Kampar dan Plh Sekda Ikuti Rangkaian Perayaan Hari Rayo Onam dan Ziarah Kubur Tahun 2024 
Tragis,Suami Tega Tikam Istrinya Sampai Meregang Nyawa
Tragis,Suami Tega Tikam Istrinya Sampai Meregang Nyawa
Selasa, 16 April 2024 | 16:55:00 WIB
Puncak Arus Balik Lebaran, Semua Loket Pintu Tol Dibuka
Puncak Arus Balik Lebaran, Semua Loket Pintu Tol Dibuka
Minggu, 14 April 2024 | 13:04:00 WIB
Dua Polling Pilkada Siak, Afni Berada Diposisi Pertama
Dua Polling Pilkada Siak, Afni Berada Diposisi Pertama
Minggu, 14 April 2024 | 10:22:43 WIB
Arus Balik Lebaran Meningkat, 154 Penerbangan Beroperasi di Bandara SSK II Pekanbaru
Libur Lebaran, Riau Terpantau Nihil Karhutla 
Libur Lebaran, Riau Terpantau Nihil Karhutla 
Sabtu, 13 April 2024 | 14:00:00 WIB
Penyeberangan Dumai-Rupat Padat, Akibatnya Antrian Panjang
Kiprah PHR Tingkatkan Produksi Energi Negeri di Hari nan Fitri
Kemenag Gelar Pemantauan Hilal Awal Syawal 1445 H di 120 Lokasi
Arus Balik Lebaran Meningkat, 154 Penerbangan Beroperasi di Bandara SSK II Pekanbaru
Libur Lebaran, Riau Terpantau Nihil Karhutla 
Libur Lebaran, Riau Terpantau Nihil Karhutla 
Sabtu, 13 April 2024 | 14:00:00 WIB
Penyeberangan Dumai-Rupat Padat, Akibatnya Antrian Panjang
Kiprah PHR Tingkatkan Produksi Energi Negeri di Hari nan Fitri
Kemenag Gelar Pemantauan Hilal Awal Syawal 1445 H di 120 Lokasi
Buka Posko Pengaduan, 22 Aduan Terkait THR Diterima Disnakertrans Riau
Bayi Gajah Betina Lahir Pusat Konservasi Gajah (PKG) Sebanga
Tuduhan Pemotongan Dana UKW dari BUMN, Sekjen PWI Pusat Klarifikasi
Ketua DK PWI Tegaskan Bantuan UKW dari BUMN Jangan Ada Pemotongan Fee
Energi Kebersamaan, PHR Donasikan Sejumlah Alkes untuk Puskesmas di Rumbai
wajah
Raih Kursi Kelima Dapil Kampar 5, Ini Kata Raja Ferza Fakhlevi Caleg PKB Nomor Urut 1
Debat Capres Terakhir Harus Jadi Ajang Adu Gagasan dan Uji Moralitas
Delapan Tenaga KSP Termasuk Ali Ngabalin Mundur
Delapan Tenaga KSP Termasuk Ali Ngabalin Mundur

Rabu, 24 Januari 2024 | 18:10:00 WIB
Hotman Paris: Goodbye Indonesia
Hotman Paris: Goodbye Indonesia

Selasa, 23 Januari 2024 | 10:11:00 WIB
Politikus
Unggul dari Caleg Partai Nasdem Lain Untuk DPRD Riau, Ini Kata Munawar Syahputra
Gantikan  Amyurlis, Abdi Saragih Resmi Dilantik Jadi  PAW Anggota DPRD Riau
Wujudkan Kesejahteraan Petani Sawit, Pemerintah Berikan Program Strategis
Anis Fauzan SH, Merangkai Ikatan Batin, Pilih Maju di Dapil Daerah Kelahiran
Politik
Andi Putra Dipercaya Pimpin KPU Kampar Periode 2024-2029
Andi Putra Dipercaya Pimpin KPU Kampar Periode 2024-2029
Minggu, 24 Maret 2024 | 23:42:06 WIB
Ketua Bawaslu Kabupaten Kampar Syawir Abdullah Ucapkan Selamat
Lima Komisioner KPU Kampar Dilantik Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari
Rencana Jabatan ASN Diisi Anggota TNI/Polri Menuai Kritikan 
Pasar
Kiprah PHR Tingkatkan Produksi Energi Negeri di Hari nan Fitri
Energi Kebersamaan, PHR Donasikan Sejumlah Alkes untuk Puskesmas di Rumbai
Solidaritas dan Kepedulian, Rumah BUMN Riau Salurkan Bantuan Kepada Anak Yatim
Harga Pinang Kering di Riau Minggu Ini Dihargai Rp4.400 per Kg
Hukum
Tragis,Suami Tega Tikam Istrinya Sampai Meregang Nyawa
Tragis,Suami Tega Tikam Istrinya Sampai Meregang Nyawa

Selasa, 16 April 2024 | 16:55:00 WIB
Tragedi Berdarah Panen Sawit di Terantang, Parijon Masuk RS, Aditya Melarikan Diri
Cegah Kecurangan, Polisi di Pekanbaru Cek Meteran di SPBU
Sidang Pembuktian Selesai, Ini Bentuk Sinergitas Atas Kinerja Gakkumdu Kampar
Nusantara
Tuduhan Pemotongan Dana UKW dari BUMN, Sekjen PWI Pusat Klarifikasi
Ketua DK PWI Tegaskan Bantuan UKW dari BUMN Jangan Ada Pemotongan Fee
PWI Pusat Lanjutkan Program UKW Gratis PWI se-Indonesia 
 Hari Ini, Batas Lapor SPT, Jika Telat Ini Ancaman Hukuman 
Otomotif
Nissan Hyper Urban: Bintang Utama di Japan Mobility Show
Patahan Rangka eSAF Motor Honda Menjadi Perbincangan, AHM Sedang Lakukan Investigasi
Astra Honda Motor Belum Mau Lakukan Recall 
Astra Honda Motor Belum Mau Lakukan Recall 

Rabu, 23 Agustus 2023 | 19:49:24 WIB
Selamat Jalan Marco Simoncelli si Gladiator Lintasan
Selamat Jalan Marco Simoncelli si Gladiator Lintasan

Minggu, 13 Agustus 2023 | 19:59:18 WIB
Zona riau
Dua Polling Pilkada Siak, Afni Berada Diposisi Pertama

Minggu, 14 April 2024 | 10:22:43 WIB

Inspiratif
10 Tips Aman Meninggalkan Rumah 
10 Tips Aman Meninggalkan Rumah 

Minggu, 9 April 2023 | 13:16:17 WIB
Nyeri Tubuh, Bisa Sinyal Gejala Kolesterol Tinggi
Nyeri Tubuh, Bisa Sinyal Gejala Kolesterol Tinggi

Sabtu, 7 Januari 2023 | 20:56:54 WIB
Besok, Gubernur Riau Rencanakan Buka Bimtek SMSI Riau Terkait Pergubri 19 Tahun 2021 
 Anak Kecanduan Game Online? Ini Solusinya
Anak Kecanduan Game Online? Ini Solusinya

Jumat, 4 November 2022 | 20:42:29 WIB
wanita
Aminah, Mengelola Limbah Menjadi Rupiah
Aminah, Mengelola Limbah Menjadi Rupiah

Sabtu, 23 Desember 2023 | 18:08:18 WIB
 Hadirkan 9 Tanaman yang Dibenci Nyamuk di Musim Hujan
Hadirkan 9 Tanaman yang Dibenci Nyamuk di Musim Hujan

Minggu, 26 Februari 2023 | 09:45:11 WIB
Madu, Satu dari 8 Obat Alami Membersihkan Paru-paru
Madu, Satu dari 8 Obat Alami Membersihkan Paru-paru

Minggu, 26 Februari 2023 | 09:22:43 WIB
Awas, Kolesterol Tinggi Bisa Membunuh Diam-diam
Awas, Kolesterol Tinggi Bisa Membunuh Diam-diam

Kamis, 15 Desember 2022 | 20:29:26 WIB

Popular
Wajah

Politikus
Politik
Pasar
Hukum
Nusantara
Otomotif

Disorot Media Asing, Karhutla Sumatera di Sebut Bagaikan Neraka
mancanegara | Kamis, 26 September 2019 | 10:36:14 WIB
Editor : | Penulis : detik.com
  Disorot Media Asing, Karhutla Sumatera di Sebut Bagaikan Neraka
karhutla
Popular

JAKARTA - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berkepanjangan bikin sebagian langit di Sumatera memerah. Media asing turut menyorotinya seraya menyebut-nyebut neraka.

Dilansir CNN, Rabu (25/9/2019), kabut merah menyelimuti provinsi Indonesia saat kebakaran hutan dan kabut asap memburuk. Itulah keadaan langit Jambi karena kabut beracun dan dianggap mempengaruhi penduduk di seluruh negeri.

"Is That Hell? Indonesia s Skies Turn Blood Red Due To Forest Fires," tulis Mashable.

Artinya kira-kira adalah "apakah ini neraka? Langit Indonesia memerah karena kebakaran hutan."

"Forest Fires Cause Skies In Indonesia To Turn A Hellish Red," kata iflscience.com.

Maknanya dapat diterjemahkan sebagai "api karhutla membuat langit Indonesia jadi kemerahan bagaikan neraka.

Sedangkan media Inggris Daily Mail menjuduli sebuah artikelnya, "Hellish red skies cover parts of Indonesia as the country is gripped by haze and smog caused by huge forest fires. Dapat diterjamahan sebagai "Langit merah bagaikan neraka menaungi sebagian langit Indonesia pada saat negara itu dilanda kabut asap akibat kebakaran hutan".

Video dan gambar yang beredar di media sosial menunjukkan desa-desa dan jalan raya sepenuhnya diselimuti oleh kabut merah menakutkan di tengah hari hingga awal pekan ini. Lebih dari 328.000 hektar (sekitar 800.000 hektar) lahan yang kaya secara ekologis telah terbakar di seluruh Indonesia dalam beberapa minggu terakhir.

Karhutla telah memaksa ratusan penduduk untuk mengungsi dan lebih dari 9.000 personil digerakkan untuk memerangi api. Langit merah yang tampak mengerikan itu disebabkan fenomena yang disebut Mie scattering atau hamburan Mie, yaitu hamburan cahaya oleh partikel yang ukurannya sama dengan panjang gelombang cahaya.

Kata Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin, warna langit merah kekuningan itu disebabkan tebalnya asap sehingga cahaya Matahari tidak bisa seluruhnya menembus asap. Ia menduga cuma gelombang panjang (kuning dan merah) yang bisa menembusnya, lalu dihamburkan oleh partikel-partikel asap, sehingga langit terlihat berwarna merah kekuningan.

Thomas mengatakan fenomena ini juga bisa disebut Mie scattering atau hamburan Mie, yaitu hamburan cahaya oleh partikel yang ukurannya sama dengan panjang gelombang cahayanya.

Dalam laporan lebih lanjut, asap juga berdampak pada negara-negara tetangga, termasuk Malaysia dan Singapura. Pemerintah Malaysia telah mendistribusikan sekitar dua juta masker kepada siswa di daerah yang terkena dampak.

Aparat Indonesia mengatakan bahwa mayoritas kebakaran hutan disebabkan oleh faktor manusia. Menurut Polri, hampir 200 orang telah ditangkap karena dugaan keterlibatan mereka dalam kebakaran ini.

Kebakaran dan kabut asap merupakan masalah yang terus-menerus terjadi selama musim kemarau. Pembersihan lahan dengan cara membakar adalah untuk keperluan pertanian dan selama sekitar dua dasawarsa, perkebunan kertas dan kelapa sawit besar telah menggarap lahan gambut di sepanjang pantai Sumatra dan Kalimantan. Denda ratusan juta dan hukuman bertahun-tahun tak juga membuat jera. Api kebakaran hutan terus berkobar.*


 


ARTIKEL LAIN
Pj Bupati Kampar Minta Patuhi Adab dan Ajang Jalin Silaturahmi
Penjabat Bupati Kampar H Hambali telah resmi melepas para peserta Peziarah Kubur di Perkuburan.
Rabu, 17 April 2024 | 11:38:00 WIB
Pj Bupati Kampar dan Plh Sekda Ikuti Rangkaian Perayaan Hari Rayo Onam dan Ziarah Kubur Tahun 2024 
Penjabat Bupati Kampar H Hambali dan Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar H.
Rabu, 17 April 2024 | 07:35:00 WIB
Tragis,Suami Tega Tikam Istrinya Sampai Meregang Nyawa
Jajaran Satreskrim Polres pelalawan hanya butuh waktu singkat untuk mengungkap pelaku pembunuhan..
Selasa, 16 April 2024 | 16:55:00 WIB
Puncak Arus Balik Lebaran, Semua Loket Pintu Tol Dibuka
Hari ini puncak arus balik lebaran Idulfitri. Petugas di tiga ruas tol di Riau siap lakukan.
Minggu, 14 April 2024 | 13:04:00 WIB
Dua Polling Pilkada Siak, Afni Berada Diposisi Pertama
Pilkada Siak mulai semarak. Tak hanya baliho dan spanduk, kini berbagai polling mulai bermunculan.
Minggu, 14 April 2024 | 10:22:43 WIB
Arus Balik Lebaran Meningkat, 154 Penerbangan Beroperasi di Bandara SSK II Pekanbaru
Tiga hari Lebaran di Bandara Sutan Syarif Kasim II Pekanbaru, tercatat sebanyak 154 pergerakan.
Sabtu, 13 April 2024 | 15:06:00 WIB
Libur Lebaran, Riau Terpantau Nihil Karhutla 
Libur hari raya Idulfitri 1445 Hijriah atau Lebaran tahun 2024, Provinsi Riau terpantau nihil.
Sabtu, 13 April 2024 | 14:00:00 WIB
Penyeberangan Dumai-Rupat Padat, Akibatnya Antrian Panjang
Pelabuhan Penyebrangan di Kota Dumai menuju Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis juga dari arah.
Jumat, 12 April 2024 | 07:54:00 WIB
Kiprah PHR Tingkatkan Produksi Energi Negeri di Hari nan Fitri
Pertamina Hulu Rokan (PHR) berkomitmen dan tetap fokus dalam upaya meningkatkan produksi minyak di.
Rabu, 10 April 2024 | 17:35:00 WIB
Kemenag Gelar Pemantauan Hilal Awal Syawal 1445 H di 120 Lokasi
Kementerian Agama Republik Indonesia akan menggelar pemantauan hilal (rukyatulhilal) awal Syawal.
Selasa, 9 April 2024 | 20:19:00 WIB
Buka Posko Pengaduan, 22 Aduan Terkait THR Diterima Disnakertrans Riau
Sejumlah perusahaan di Riau diadukan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Riau.
Selasa, 9 April 2024 | 13:10:00 WIB