'
JAKARTA -- Nasib 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) akhirnya disepakati bersama pemangku kepentingan terkait hari ini. Hasilnya, 51 dari 75 pegawai tak lolos TWK tak bisa lagi gabung KPK.
Itu merupakan hasil dari rembukan antara lima pimpinan KPK bersama Kementerian PAN RB dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada hari ini, Selasa (25/5).
Namun, untuk nama-nama para pegawai yang tak lolos untuk alih status jadi Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut, baik pimpinan KPK maupun BKN enggan membeberkannya dalam konferensi pers tersebut.
"Jadi untuk nama-nama sementara tidak kami sebutkan dulu. Baik yang masih 24 orang yang masih bisa dilakukan pembinaan, maupun 51 dinyatakan asesor tidak bisa dilakukan pembinaan," ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam jumpa pers bersama Kepala BKN Bima Haria Wibisana di Gedung BKN, Jakarta Timur, Selasa sore.
Alexander menjelaskan dari rapat bersama itu disepakati berdasarkan pertimbangan dan pendapat dari hasil pemetaan para asesor terhadap pegawai KPK. Hasilnya, kata dia, 24 pegawai dari 75 yang tak lolos TWK sebelumnya masih memungkinkan dibina sebelum dialih status jadi ASN.
"Dari hasil pemetaan asesor, dan kemudian kita sepakati bersama dari 75 itu, dihasilkan bahwa ada 24 pegawai dari 75 tadi, yang masih dimungkinkan untuk dilakukan pembinaan sebelum diangkat menjadi ASN. Sedangkan yang 51 orang ini dari asesor warnanya sudah merah, yang tidak dimungkinkan melakukan pembinaan," ujar Alexander.
Sebagai informasi berdasarkan perubahan UU KPK nomor 19 tahun 2019, para pegawai KPK akan berstatus ASN. Alhasil, seluruh pegawai lembaga antirasuah itu pun dialihstatuskan jadi ASN.
Alexander mengatakan terhadap 24 pegawai yang masih mungkin dilakukan pembinaan untuk dicek kembali agar memenuhi syarat alih status jadi Aparatur Sipil Negara (ASN) itu akan mengikuti pelatihan bela negara dan wawasan kebangsaan.
"Yang 51, tentu karena sudah tidak bisa [ikut] pembinaan berdasarkan penilaian asesor, tentu tidak gabung lagi dengan KPK," tegasnya.
Untuk 51 orang yang sudah tak bisa dialihkan status jadi ASN karena tak memenuhi syarat tersebut, kata Alexander, akan tetap bertugas di KPK hingga 1 November mendatang.
Rapat itu dihadiri Ketua KPK Firli Bahuri dan empat pimpinan lain, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo, dan Kepala BKN, Bima Haria Wibisana.
Rapat itu pun sempat pula didatangi Menkumham Yasona H Laoly, namun dia diketahui pulang lebih dulu sebelum agenda tersebut berakhir. Yasonna terlihat keluar dari gedung BKN, sekitar pukul 13.00 WIB Selasa (25/5) siang. Selain itu, Alexander mengatakan, hadir pula dari Komisi ASN dan Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Rapat tersebut digelar setelah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta agar TWK KPK tak bisa menjadi dasar penonaktifan 75 pegawai.
Pernyataan Jokowi juga merujuk putusan Mahkamah Konstitusi tentang perubahan UU kedua KPK yang menyatakan bahwa proses pengalihan status pegawai KPK menjadi ASN tidak boleh merugikan hak pegawai KPK untuk diangkat menjadi ASN.
Sumber: CNN
Rupiah Melemah Rp16.193 per Dolar AS Kamis Sore Kamis, 25 April 2024 | 20:16:00 WIB |
Visa 6 dari 12 Kloter Jemaah Calon Haji Riau Selesai Dicetak Kamis, 25 April 2024 | 14:40:00 WIB |
Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher Rights'' Rabu, 24 April 2024 | 17:59:00 WIB |
PLTA Koto Panjang Tutup 2 Pintu Waduk Hari Ini Rabu, 24 April 2024 | 14:04:00 WIB |
Tim Gabungan BPOM Pekanbaru Grebek Ribuan Kardus Kosmetik Ilegal Selasa, 23 April 2024 | 19:14:00 WIB |
Harga Kelapa Sawit Plasma di Riau Periode 24-30 April 2024 Selasa, 23 April 2024 | 17:21:00 WIB |
Ketua Umum PWI Hadiri Pembukaan Uji Kompetensi Wartawan di Riau Selasa, 23 April 2024 | 15:45:06 WIB |
Pj Bupati Kampar Berikan Perhatian Kafilah Kampar Uang Sagu Hati Rp 10 Juta Selasa, 23 April 2024 | 08:57:57 WIB |
PHR Pastikan Produksi Migas Blok Rokan Tetap Produktif, Meski Sempat Diterjang Banjir Senin, 22 April 2024 | 19:03:00 WIB |
13 Mei 2024 Jemaah Riau Mulai Masuki Asrama Haji Batam Minggu, 21 April 2024 | 07:19:00 WIB |
Harga Kelapa Sawit Plasma di Riau Periode 24-30 April 2024 Selasa, 23 April 2024 | 17:21:00 WIB |
Ketua Umum PWI Hadiri Pembukaan Uji Kompetensi Wartawan di Riau Selasa, 23 April 2024 | 15:45:06 WIB |
Pj Bupati Kampar Berikan Perhatian Kafilah Kampar Uang Sagu Hati Rp 10 Juta Selasa, 23 April 2024 | 08:57:57 WIB |
PHR Pastikan Produksi Migas Blok Rokan Tetap Produktif, Meski Sempat Diterjang Banjir Senin, 22 April 2024 | 19:03:00 WIB |
13 Mei 2024 Jemaah Riau Mulai Masuki Asrama Haji Batam Minggu, 21 April 2024 | 07:19:00 WIB |
Program Pencegahan Stunting PHR di Riau Sasar 11.340 Penerima Manfaat Sabtu, 20 April 2024 | 18:01:00 WIB |
Walikota Dumai Sambut Kontingen Kampar di MTQ Riau Ke 42 dengan Jamuan Makan Siang Sabtu, 20 April 2024 | 15:21:00 WIB |
Bupati Rokan Hilir Lepas Keberangkatan Kafilah MTQ Ke-42 Provinsi Riau Jumat, 19 April 2024 | 19:55:00 WIB |
Kolaborasi ELNUSA dan PHR Sukses Rampungkan Proyek Survei Seismik 3D Balam South East Jumat, 19 April 2024 | 16:14:00 WIB |
Jalan Taman Karya Pekanbaru Mulai Diperbaiki Secara Overlay Jumat, 19 April 2024 | 13:44:00 WIB |
Unggul dari Caleg Partai Nasdem Lain Untuk DPRD Riau, Ini Kata Munawar Syahputra Sabtu, 17 Februari 2024 | 23:03:59 WIB |
Gantikan Amyurlis, Abdi Saragih Resmi Dilantik Jadi PAW Anggota DPRD Riau Senin, 20 November 2023 | 13:35:00 WIB |
Wujudkan Kesejahteraan Petani Sawit, Pemerintah Berikan Program Strategis Senin, 6 November 2023 | 14:01:00 WIB |
Anis Fauzan SH, Merangkai Ikatan Batin, Pilih Maju di Dapil Daerah Kelahiran Senin, 26 Juni 2023 | 19:23:05 WIB |
Pekan Depan,PDI Kota Pekanbaru Buka Penjaringan Cawako/Cawawako Jumat, 19 April 2024 | 08:47:00 WIB |
Andi Putra Dipercaya Pimpin KPU Kampar Periode 2024-2029 Minggu, 24 Maret 2024 | 23:42:06 WIB |
Ketua Bawaslu Kabupaten Kampar Syawir Abdullah Ucapkan Selamat Minggu, 24 Maret 2024 | 23:38:44 WIB |
Lima Komisioner KPU Kampar Dilantik Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Minggu, 24 Maret 2024 | 22:34:00 WIB |
Rupiah Melemah Rp16.193 per Dolar AS Kamis Sore Kamis, 25 April 2024 | 20:16:00 WIB |
Harga Kelapa Sawit Plasma di Riau Periode 24-30 April 2024 Selasa, 23 April 2024 | 17:21:00 WIB |
PHR Pastikan Produksi Migas Blok Rokan Tetap Produktif, Meski Sempat Diterjang Banjir Senin, 22 April 2024 | 19:03:00 WIB |
Program Pencegahan Stunting PHR di Riau Sasar 11.340 Penerima Manfaat Sabtu, 20 April 2024 | 18:01:00 WIB |
Tragis,Suami Tega Tikam Istrinya Sampai Meregang Nyawa Selasa, 16 April 2024 | 16:55:00 WIB |
Tragedi Berdarah Panen Sawit di Terantang, Parijon Masuk RS, Aditya Melarikan Diri Minggu, 31 Maret 2024 | 05:02:00 WIB |
Cegah Kecurangan, Polisi di Pekanbaru Cek Meteran di SPBU Sabtu, 30 Maret 2024 | 05:29:00 WIB |
Sidang Pembuktian Selesai, Ini Bentuk Sinergitas Atas Kinerja Gakkumdu Kampar Rabu, 27 Maret 2024 | 22:45:00 WIB |
Penanganan Erupsi Gunung Ruang, Kepala BNPB Letjend Suharyanto Tegaskan Keselamatan Masyarakat Prioritas Kamis, 18 April 2024 | 20:21:00 WIB |
Tuduhan Pemotongan Dana UKW dari BUMN, Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Minggu, 7 April 2024 | 12:21:00 WIB |
Ketua DK PWI Tegaskan Bantuan UKW dari BUMN Jangan Ada Pemotongan Fee Sabtu, 6 April 2024 | 20:05:00 WIB |
PWI Pusat Lanjutkan Program UKW Gratis PWI se-Indonesia Rabu, 3 April 2024 | 23:50:43 WIB |
Nissan Hyper Urban: Bintang Utama di Japan Mobility Show Rabu, 4 Oktober 2023 | 09:14:43 WIB |
Patahan Rangka eSAF Motor Honda Menjadi Perbincangan, AHM Sedang Lakukan Investigasi Rabu, 23 Agustus 2023 | 20:00:17 WIB |
Astra Honda Motor Belum Mau Lakukan Recall Rabu, 23 Agustus 2023 | 19:49:24 WIB |
Selamat Jalan Marco Simoncelli si Gladiator Lintasan Minggu, 13 Agustus 2023 | 19:59:18 WIB |
PLTA Koto Panjang Tutup 2 Pintu Waduk Hari Ini Rabu, 24 April 2024 | 14:04:00 WIB |
Tim Gabungan BPOM Pekanbaru Grebek Ribuan Kardus Kosmetik Ilegal Selasa, 23 April 2024 | 19:14:00 WIB |
Pj Bupati Kampar Berikan Perhatian Kafilah Kampar Uang Sagu Hati Rp 10 Juta Selasa, 23 April 2024 | 08:57:57 WIB |
Walikota Dumai Sambut Kontingen Kampar di MTQ Riau Ke 42 dengan Jamuan Makan Siang Sabtu, 20 April 2024 | 15:21:00 WIB |
Jalan Taman Karya Pekanbaru Mulai Diperbaiki Secara Overlay Jumat, 19 April 2024 | 13:44:00 WIB |
10 Tips Aman Meninggalkan Rumah Minggu, 9 April 2023 | 13:16:17 WIB |
Nyeri Tubuh, Bisa Sinyal Gejala Kolesterol Tinggi Sabtu, 7 Januari 2023 | 20:56:54 WIB |
Besok, Gubernur Riau Rencanakan Buka Bimtek SMSI Riau Terkait Pergubri 19 Tahun 2021 Rabu, 30 November 2022 | 19:41:23 WIB |
Anak Kecanduan Game Online? Ini Solusinya Jumat, 4 November 2022 | 20:42:29 WIB |
JAKARTA -- Nasib 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) akhirnya disepakati bersama pemangku kepentingan terkait hari ini. Hasilnya, 51 dari 75 pegawai tak lolos TWK tak bisa lagi gabung KPK.
Itu merupakan hasil dari rembukan antara lima pimpinan KPK bersama Kementerian PAN RB dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada hari ini, Selasa (25/5).
Namun, untuk nama-nama para pegawai yang tak lolos untuk alih status jadi Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut, baik pimpinan KPK maupun BKN enggan membeberkannya dalam konferensi pers tersebut.
"Jadi untuk nama-nama sementara tidak kami sebutkan dulu. Baik yang masih 24 orang yang masih bisa dilakukan pembinaan, maupun 51 dinyatakan asesor tidak bisa dilakukan pembinaan," ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam jumpa pers bersama Kepala BKN Bima Haria Wibisana di Gedung BKN, Jakarta Timur, Selasa sore.
Alexander menjelaskan dari rapat bersama itu disepakati berdasarkan pertimbangan dan pendapat dari hasil pemetaan para asesor terhadap pegawai KPK. Hasilnya, kata dia, 24 pegawai dari 75 yang tak lolos TWK sebelumnya masih memungkinkan dibina sebelum dialih status jadi ASN.
"Dari hasil pemetaan asesor, dan kemudian kita sepakati bersama dari 75 itu, dihasilkan bahwa ada 24 pegawai dari 75 tadi, yang masih dimungkinkan untuk dilakukan pembinaan sebelum diangkat menjadi ASN. Sedangkan yang 51 orang ini dari asesor warnanya sudah merah, yang tidak dimungkinkan melakukan pembinaan," ujar Alexander.
Sebagai informasi berdasarkan perubahan UU KPK nomor 19 tahun 2019, para pegawai KPK akan berstatus ASN. Alhasil, seluruh pegawai lembaga antirasuah itu pun dialihstatuskan jadi ASN.
Alexander mengatakan terhadap 24 pegawai yang masih mungkin dilakukan pembinaan untuk dicek kembali agar memenuhi syarat alih status jadi Aparatur Sipil Negara (ASN) itu akan mengikuti pelatihan bela negara dan wawasan kebangsaan.
"Yang 51, tentu karena sudah tidak bisa [ikut] pembinaan berdasarkan penilaian asesor, tentu tidak gabung lagi dengan KPK," tegasnya.
Untuk 51 orang yang sudah tak bisa dialihkan status jadi ASN karena tak memenuhi syarat tersebut, kata Alexander, akan tetap bertugas di KPK hingga 1 November mendatang.
Rapat itu dihadiri Ketua KPK Firli Bahuri dan empat pimpinan lain, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo, dan Kepala BKN, Bima Haria Wibisana.
Rapat itu pun sempat pula didatangi Menkumham Yasona H Laoly, namun dia diketahui pulang lebih dulu sebelum agenda tersebut berakhir. Yasonna terlihat keluar dari gedung BKN, sekitar pukul 13.00 WIB Selasa (25/5) siang. Selain itu, Alexander mengatakan, hadir pula dari Komisi ASN dan Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Rapat tersebut digelar setelah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta agar TWK KPK tak bisa menjadi dasar penonaktifan 75 pegawai.
Pernyataan Jokowi juga merujuk putusan Mahkamah Konstitusi tentang perubahan UU kedua KPK yang menyatakan bahwa proses pengalihan status pegawai KPK menjadi ASN tidak boleh merugikan hak pegawai KPK untuk diangkat menjadi ASN.
Sumber: CNN
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menyelenggarakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Gratis.
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus berupaya dalam meningkatkan produksi minyak dan gas (migas).