'
JAKARTA-- Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra hingga Ketua DPD RI, La Nyalla Mahmud Mattaliti melayangkan gugatan terhadap presidential threshold atau syarat ambang batas pencalonan presiden dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Dikutip dari situs resmi MK yang dilansir CNN Indonesia, gugatan mereka teregister dengan nomor perkara 41/PUU/PAN.MK/AP3/03/2022 dan tercatat pada Jumat (25/3). Dalam petitum gugatan, mereka meminta agar MK menghapus syarat ambang batas pencalonan presiden dalam pasal 222 UU Pemilu.
"Menyatakan Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat," demikian dikutip dari berkas gugatan.
Selain Yusril dan La Nyalla, turut ikut sebagai penggugat yakni tiga Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono, Mahyudin, Sultan Baktiar Najamudin. Lalu, Sekretaris Jenderal PBB, Afriansyah Noor.
Terkait gugatan tersebut, pemohon mencatat dari total 19 putusan atas pengujian Pasal 222 UU Pemilu terhadap UUD 1945, hanya tiga putusan yang pokok perkaranya dipertimbangkan.
Sementara 16 sisanya dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvantkelijke verklaard). Sehingga, Yusril Cs. mengaku hanya akan memaparkan alasan dari tiga perkara yang putusannya dipertimbangkan.
"Atas dasar tersebut, maka Para Pemohon hanya akan memaparkan batu uji dan alasan permohonan yang berbeda terhadap 3 permohonan yang pokok perkaranya dipertimbangkan," ujar pemohon.
Menurut Yusril, meski tak memenuhi syarat perolehan suara di parlemen, partainya memiliki hak untuk mengajukan calon presiden. Hal itu sesuai Pasal 6A ayat (2) UUD 1945. Namun, hak tersebut kini dibatasi karena Pasal 222 UU Pemilu.
Menurut pihaknya, Pasal 222 UU Pemilu bertentangan dengan prinsip negara hukum agar presiden dipilih langsung oleh rakyat, dan pemilu yang periodik sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (3), Pasal 6A ayat (1), dan Pasal 22E ayat (1) UUD 1945. Karena itu, Pasal 222 harus dihapus untuk membuka ruang lebih lebar bagi arus perubahan sesuai dengan dinamika dan aspirasi masyarakat.
"Berdasarkan argumentasi di atas, maka jelas terlihat bahwa keberlakuan Pasal 222 UU Pemilu bertentangan dengan Pasal 1 ayat (3), Pasal 6A ayat (1) dan Pasal 22E ayat (1) UUD 1945," kata pemohon.
Sumber: CNN
![]() |
Haru, Timnas Indonesia U-20 Resmi Dibubarkan Sabtu, 1 April 2023 |
![]() |
FIFA Jangan Pilih Kasih, Israel Harus Ditindak Tegas Sabtu, 1 April 2023 |
![]() |
![]() |
Minta DPRD Pekanbaru dan Kampar Usulkan Pengganti Uun dan Kamsol Sabtu, 1 April 2023 |
![]() |
Ketum PSSI Ungkap Isi Surat FIFA ke Jokowi Jumat, 31 Maret 2023 |
![]() |
KPU Riau Siapkan 45 TPS Khusus di Pemilu 2024 Jumat, 31 Maret 2023 |
![]() |
Segera Ditindak, Angkutan Barang Diatas 8 Ton Masuk Kota Jumat, 31 Maret 2023 |
![]() |
Hari Ini Terakhir Lapor SPT! Begini Cara Lapornya Jumat, 31 Maret 2023 |
![]() |
Emas Menguat Akibat Pelemahan "greenback" Jumat, 31 Maret 2023 |
![]() |
Enam WNI Ditahan Imigrasi Malaysia, Diduga Anggota Sindikat Judi Online Jumat, 31 Maret 2023 |
![]() |
KPU Riau Siapkan 45 TPS Khusus di Pemilu 2024 Jumat, 31 Maret 2023 |
![]() |
Segera Ditindak, Angkutan Barang Diatas 8 Ton Masuk Kota Jumat, 31 Maret 2023 |
![]() |
Hari Ini Terakhir Lapor SPT! Begini Cara Lapornya Jumat, 31 Maret 2023 |
![]() |
Emas Menguat Akibat Pelemahan "greenback" Jumat, 31 Maret 2023 |
![]() |
Enam WNI Ditahan Imigrasi Malaysia, Diduga Anggota Sindikat Judi Online Jumat, 31 Maret 2023 |
![]() |
KPK Mulai Telusuri Infomasi Dugaan Skandal Investasi Telkomsel ke GoTo Jumat, 31 Maret 2023 |
![]() |
KPK Kumpulkan Informasi Dugaan Pidana Korupsi Transaksi Janggal Rp 349 T Jumat, 31 Maret 2023 |
![]() |
Loly Minta Timsel Provinsi Buka Ruang Tanggapan Masyarakat Jumat, 31 Maret 2023 |
![]() |
Tiga Perampok Pecah Kaca Mobil Nasabah BRI Kampar Ditembak Kamis, 30 Maret 2023 |
![]() |
Pedagang Mangga Dua Sindir Sekdaprov Riau SF Haryanto Kamis, 30 Maret 2023 |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Lucky Hakim Tanggalkan Jabatan Wakil Bupati Rabu, 15 Februari 2023 |
![]() |
Popularitas Erick Thohir Naik Signifikan Minggu, 24 April 2022 |
![]() |
Yusril dan La Nyalla Gugat Ambang Batas Pencalonan Presiden ke MK Minggu, 27 Maret 2022 |
![]() |
Bantuan Politisi PKS Pelalawan Semoga Menginspirasi Politikus di DPRD Jumat, 19 Maret 2021 |
![]() |
KPU Riau Siapkan 45 TPS Khusus di Pemilu 2024 Jumat, 31 Maret 2023 |
![]() |
Loly Minta Timsel Provinsi Buka Ruang Tanggapan Masyarakat Jumat, 31 Maret 2023 |
![]() |
Komisi III Usulkan Pansus Transaksi Mencurigakan di Kemenkeu Kamis, 30 Maret 2023 |
![]() |
Sebanyak 25 Bacalon DPD RI Dinyatakan Lolos Tahap II Sabtu, 25 Maret 2023 |
![]() |
Hari Ini Terakhir Lapor SPT! Begini Cara Lapornya Jumat, 31 Maret 2023 |
![]() |
Emas Menguat Akibat Pelemahan "greenback" Jumat, 31 Maret 2023 |
![]() |
Anjlok, Harga Emas Antam 24 Karat hingga Rp10 Ribu/gram Kamis, 30 Maret 2023 |
![]() |
Indosat Melalui Brand IM3 Buka Mini Gerai di Sabang Kamis, 30 Maret 2023 |
![]() |
KPK Mulai Telusuri Infomasi Dugaan Skandal Investasi Telkomsel ke GoTo Jumat, 31 Maret 2023 |
![]() |
KPK Kumpulkan Informasi Dugaan Pidana Korupsi Transaksi Janggal Rp 349 T Jumat, 31 Maret 2023 |
![]() |
Tiga Perampok Pecah Kaca Mobil Nasabah BRI Kampar Ditembak Kamis, 30 Maret 2023 |
![]() |
Korban Terjun dari Jembatan Kelok 9, Ternyata Warga Marpoyan Damai Kamis, 30 Maret 2023 |
![]() |
Ketum PSSI Ungkap Isi Surat FIFA ke Jokowi Jumat, 31 Maret 2023 |
![]() |
Dominasi Ikatan Dokter Indonesia Dinilai Perlu Diakhiri Kamis, 30 Maret 2023 |
![]() |
Akhirnya FIFA Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Kamis, 30 Maret 2023 |
![]() |
1,5 Juta Peserta BPJS Kesehatan Berisiko Terkena Penyakit Hipertensi Rabu, 29 Maret 2023 |
![]() |
Harga Calya dan Sigra masih Bertahan hingga Maret 2023 Senin, 13 Maret 2023 |
![]() |
Stop Diperpanjang, Pelat Nomor Khusus Cuma Mobil Dinas Minggu, 29 Januari 2023 |
![]() |
Hyundai Ioniq 5 Bisa Jalan Menyamping Mirip Kepiting Selasa, 10 Januari 2023 |
![]() |
Selain Pasang Cip, Semua Kendaraan akan Dipasang QR Code Selasa, 3 Januari 2023 |
![]() |
Segera Ditindak, Angkutan Barang Diatas 8 Ton Masuk Kota Jumat, 31 Maret 2023 |
![]() |
Pemko Pekanbaru Ambil Alih Pengelolaan Pasar Simpang Baru, Panam Rabu, 29 Maret 2023 |
![]() |
![]() |
Bupati Bengkalis Targetkan Mal Pelayanan Publik Bengkalis Termegah di Indonesia Selasa, 28 Maret 2023 |
![]() |
SBU di Pekanbaru Hari Ini Berlakukan Syarat Wajib QR Saat Isi BBM Subsidi Selasa, 28 Maret 2023 |
![]() |
Nyeri Tubuh, Bisa Sinyal Gejala Kolesterol Tinggi Sabtu, 7 Januari 2023 |
![]() |
Besok, Gubernur Riau Rencanakan Buka Bimtek SMSI Riau Terkait Pergubri 19 Tahun 2021 Rabu, 30 November 2022 |
![]() |
Anak Kecanduan Game Online? Ini Solusinya Jumat, 4 November 2022 |
![]() |
Cara Atasi Ketiak Bau, walau Sudah Pakai Deodoran Sabtu, 17 September 2022 |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
JAKARTA-- Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra hingga Ketua DPD RI, La Nyalla Mahmud Mattaliti melayangkan gugatan terhadap presidential threshold atau syarat ambang batas pencalonan presiden dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Dikutip dari situs resmi MK yang dilansir CNN Indonesia, gugatan mereka teregister dengan nomor perkara 41/PUU/PAN.MK/AP3/03/2022 dan tercatat pada Jumat (25/3). Dalam petitum gugatan, mereka meminta agar MK menghapus syarat ambang batas pencalonan presiden dalam pasal 222 UU Pemilu.
"Menyatakan Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat," demikian dikutip dari berkas gugatan.
Selain Yusril dan La Nyalla, turut ikut sebagai penggugat yakni tiga Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono, Mahyudin, Sultan Baktiar Najamudin. Lalu, Sekretaris Jenderal PBB, Afriansyah Noor.
Terkait gugatan tersebut, pemohon mencatat dari total 19 putusan atas pengujian Pasal 222 UU Pemilu terhadap UUD 1945, hanya tiga putusan yang pokok perkaranya dipertimbangkan.
Sementara 16 sisanya dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvantkelijke verklaard). Sehingga, Yusril Cs. mengaku hanya akan memaparkan alasan dari tiga perkara yang putusannya dipertimbangkan.
"Atas dasar tersebut, maka Para Pemohon hanya akan memaparkan batu uji dan alasan permohonan yang berbeda terhadap 3 permohonan yang pokok perkaranya dipertimbangkan," ujar pemohon.
Menurut Yusril, meski tak memenuhi syarat perolehan suara di parlemen, partainya memiliki hak untuk mengajukan calon presiden. Hal itu sesuai Pasal 6A ayat (2) UUD 1945. Namun, hak tersebut kini dibatasi karena Pasal 222 UU Pemilu.
Menurut pihaknya, Pasal 222 UU Pemilu bertentangan dengan prinsip negara hukum agar presiden dipilih langsung oleh rakyat, dan pemilu yang periodik sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (3), Pasal 6A ayat (1), dan Pasal 22E ayat (1) UUD 1945. Karena itu, Pasal 222 harus dihapus untuk membuka ruang lebih lebar bagi arus perubahan sesuai dengan dinamika dan aspirasi masyarakat.
"Berdasarkan argumentasi di atas, maka jelas terlihat bahwa keberlakuan Pasal 222 UU Pemilu bertentangan dengan Pasal 1 ayat (3), Pasal 6A ayat (1) dan Pasal 22E ayat (1) UUD 1945," kata pemohon.
Sumber: CNN