'
SEKECIL apapun kesalahan atau kekurangan, tetaplah untuk berlaku jujur dan berterus terang. Karena, sebuah kebohongan, biasanya akan diikuti kebohongan-kebohongan yang lain.
Kebohongan hanya akan menghancurkan semua kepercayaan yang sudah dibangun. Dan kebohongan mampu menghancurkan pondasi hubungan yang kokoh yang telah dibangun. Kebohongan hanya akan menghasilkan satu kekecewaan yang mampu meruntuhkan semua kebanggaan yang sudah dibangun.
Ungkapan itu diucapkan Brigjen Pol (Purn) Adv Drs Faisal Abdul Naser, MH, baru-baru ini di ruang kerjanya, Jalan Medan-Tanjung Morawa, KM. 12,8, Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dalam kesempatan itu, Kepala BNN Aceh Nanggroe Darussalam periode 2017 – 2019 juga menyinggung soal peristiwa penembakan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang penuh rekayasa dan kebohongan tersebut.
Alumni Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) 1991 yang kini sudah purnawirawan itu bersyukur, peristiwa kematian Brigadir J berhasil terungkap.
“Sangat disesalkan, ternyata salah seorang pimpinan Polri diduga merupakan dalang dari cerita bohong dibalik peristiwa kematian Brigadir J,” ungkap Alumni Akpol 1984 itu.
Ironisnya, kebohongan tersebut dilakukan secara bersama-sama yang melibatkan aparat berpangkat tamtama bintara, perwira pertama, perwira menengah hingga perwira tinggi.
“Sangat disesalkan lagi, kebohongan itu dilakukan secara bersama-sama,” ungkap purnawirawan yang pernah menjabat Kabagrenmin Div TI Mabes Polri yang pernah memimpin pembuatan master Plan IT Polri itu.
Menurut jenderal kelahiran 23 Oktober 1961 di Medan, Sumatera Utara itu, merujuk pada kamus bahasa Indonesia, berbohong memiliki makna menyatakan sesuatu tidak benar, atau tidak sesuai dengan yang sebenarnya yang dilakukan dengan sengaja.
“Bohong merupakan perkara yang berbahaya dan keburukan yang mudah menular dan menurun,” ucap lulusan Sespim Polri 1999 itu.
Alumni Dikbang Sespim LAN pada 2013 itu menuturkan, bahwa sebuah kebaikan biasanya akan selalu diikuti oleh kebaikan-kebaikan lainnya. Sebaliknya, kejahatan juga akan diikuti kejahatan berikutnya. “Na’uzubillah…” ungkap Faisal Abdul Naser, MH.
Peraih tanda jasa Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun, Satya Lencana Kesetiaan 16 tahun, Satya Lencana Kesetiaan 24 tahun dan Satya Lencana Bhayangkara Nararya itu mengaku memiliki kenangan manis bersama Irjen Pol Drs Adityawarman, SH, MH, Kapolda Aceh periode 2009 hingga 2010.
Kenangan indah sempat dituangkannya dalam sebuah buku dengan judul “Kalau bersungguh-sungguh, Pasti Bisa!” Memimpin Ala Adityawarman.
Menurut Faisal, buku itu merupakan catatan harian saat dia masih berpangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) bersama Kapolda Aceh, Irjen Pol Drs Adityawarman SH MH.
Di matanya, Irjen Pol Drs Adityawarman SH MH merupakan sosok pemimpin yang bersahaja, berwibawa, tegas dan lugas. Sebagai seorang Kapolda, Irjen Pol. Adityawarman menerapkan dan “membangun” misi kejujuran dan tidak berbohong kepada personil.
Pada halaman 75 hingga 77, di bukunya itu, Faisal menulis “JANGAN BERBOHONG”. Menurutnya, hal itu sesuai dengan karakter Pak Adit, panggilan akrab Irjen Pol. Adityawarman, yang tidak menyukai para anggota, berbohong dalam laporan dan pelaksanaan tugas, termasuk rencana pekerjaan yang akan dikerjakan.
“Pak Adit tidak ingin pekerjaan itu dikerjakan dengan cara berbohong atau mengakal-akali atau dengan cara-cara di luar aturan yang kesemuanya itu agar pekerjaan itu dikatakan benar, lancar dan hebat,” kata Faisal.
Dalam kesehariannya, baik sebagai anggota Polri maupun Kapolda, Pak Adit selalu menerapkan prinsip “Tidak membudayakan sikap bohong” baik kepada atasan, anggota, teman ataupun kepada orang lain. “Sebab, Pak Adit menilai, berbohong itu secara tidak langsung, juga telah membohongi diri sendiri,”
“Semoga Allah menghindarkan kita dari perbuatan yang penuh dusta dan tipu muslihat ini. Amin,” tutur mantan Kasat Reserse Poltabes Medan, Sumatera Utara ini.
Saat menjabat Kepala BNN Provinsi NAD, Jenderal bintang satu yang pernah menjabat Wakapolres Tanah Karo, Wakapolres Deli Serdang itu, dianggap sebagai sosok yang diteladani masyarakat setempat.
“Dalam waktu 1 tahun lamanya, Brigjen. Pol. (Purn) Adv. Drs. Faisal Abdul Naser, MH saat aktif bertugas dengan jabatan Kepala BNN Propinsi Aceh, telah menjerat 30 tersangka atas kasus narkoba dengan hukuman mati. Ini merupakan sejarah Institusi BNN Propinsi Aceh dalam proses hukum atas kasus pemberantas narkotika,” kata Yaqin.
Setelah tidak bertugas di kepolisian, Brigjen. Pol. (Purn) Adv. Drs. Faisal Abdul Naser, MH kini dipercaya mengemban amanah sebagai Executif Liasion Officer di PT. Indojaya Agri Nusa (IJA)/PT. Japfa Comfeed Indonesia (JCI), Tbk-Sumatera.
Selain itu, dia juga dipercaya sebagai Kasatgas Covid-19 di PT. IJA/PT JCI, Tbk-Sumatera, untuk melaksanakan dan mensukseskan program pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, khususnya dilingkungan kerja perusahaan PT.IJA/JCI, Tbk - Sumatera.
“Alhamdulillah, kita berhasil mensukseskan pelaksananan program pemerintah yakni program vaksinasi massal, khususnya di lingkungan dan disekitar wilayah kerja PT.IJA/JCI, Tbk – Sumatera,” kata Faisal.
Dilansir: satyabhaktionline.com
Sidang Pembuktian Selesai, Ini Bentuk Sinergitas Atas Kinerja Gakkumdu Kampar Rabu, 27 Maret 2024 | 22:45:00 WIB |
Indosat Sambut Ramadan, Wujudkan Gerakan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal Rabu, 27 Maret 2024 | 19:55:00 WIB |
Nilai Tukar Rupiah Anjlok ke Rp15.858 Rabu, 27 Maret 2024 | 18:26:00 WIB |
Melawan, Kaki Pembobol Toko Ponsel Fajar Ditembak Polisi Saat Diamanka Rabu, 27 Maret 2024 | 15:34:00 WIB |
23 Mei, Jabatan Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun Akan Berakhir Rabu, 27 Maret 2024 | 15:00:00 WIB |
Harga Pinang Kering di Riau Minggu Ini Turun Rabu, 27 Maret 2024 | 13:29:00 WIB |
Meranti Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla , Total di Riau 4 Daerah Rabu, 27 Maret 2024 | 13:05:00 WIB |
KADIN Kampar Hadiri Pembukaan Muskot VII Kota Dumai Tahun 2024 Selasa, 26 Maret 2024 | 23:22:00 WIB |
Konser Musik Live di Bulan Ramadhan, Bupati Zukri Tegur Camat dan Lurah Senin, 25 Maret 2024 | 22:20:00 WIB |
SMSI Riau Gelar Buka Puasa Bersama, Luna: Mari Terus Rajut Kekompakan Senin, 25 Maret 2024 | 21:51:00 WIB |
Harga Pinang Kering di Riau Minggu Ini Turun Rabu, 27 Maret 2024 | 13:29:00 WIB |
Meranti Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla , Total di Riau 4 Daerah Rabu, 27 Maret 2024 | 13:05:00 WIB |
KADIN Kampar Hadiri Pembukaan Muskot VII Kota Dumai Tahun 2024 Selasa, 26 Maret 2024 | 23:22:00 WIB |
Konser Musik Live di Bulan Ramadhan, Bupati Zukri Tegur Camat dan Lurah Senin, 25 Maret 2024 | 22:20:00 WIB |
SMSI Riau Gelar Buka Puasa Bersama, Luna: Mari Terus Rajut Kekompakan Senin, 25 Maret 2024 | 21:51:00 WIB |
IKA Prodi Administrasi Negara Fisip Unri Salurkan Paket Sembako untuk Petugas Kebersihan Senin, 25 Maret 2024 | 15:39:00 WIB |
Senin, Prakiraan Cuaca dan Hotspot di Riau Kabur dan Berawan Senin, 25 Maret 2024 | 09:05:00 WIB |
Aksi Gerakan Earth Hour, 'Malam Minggu' Gelap Gulita di Perumahan PHR Senin, 25 Maret 2024 | 08:59:00 WIB |
Andi Putra Dipercaya Pimpin KPU Kampar Periode 2024-2029 Minggu, 24 Maret 2024 | 23:42:06 WIB |
Ketua Bawaslu Kabupaten Kampar Syawir Abdullah Ucapkan Selamat Minggu, 24 Maret 2024 | 23:38:44 WIB |
Unggul dari Caleg Partai Nasdem Lain Untuk DPRD Riau, Ini Kata Munawar Syahputra Sabtu, 17 Februari 2024 | 23:03:59 WIB |
Gantikan Amyurlis, Abdi Saragih Resmi Dilantik Jadi PAW Anggota DPRD Riau Senin, 20 November 2023 | 13:35:00 WIB |
Wujudkan Kesejahteraan Petani Sawit, Pemerintah Berikan Program Strategis Senin, 6 November 2023 | 14:01:00 WIB |
Anis Fauzan SH, Merangkai Ikatan Batin, Pilih Maju di Dapil Daerah Kelahiran Senin, 26 Juni 2023 | 19:23:05 WIB |
Andi Putra Dipercaya Pimpin KPU Kampar Periode 2024-2029 Minggu, 24 Maret 2024 | 23:42:06 WIB |
Ketua Bawaslu Kabupaten Kampar Syawir Abdullah Ucapkan Selamat Minggu, 24 Maret 2024 | 23:38:44 WIB |
Lima Komisioner KPU Kampar Dilantik Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Minggu, 24 Maret 2024 | 22:34:00 WIB |
Rencana Jabatan ASN Diisi Anggota TNI/Polri Menuai Kritikan Kamis, 14 Maret 2024 | 22:03:36 WIB |
Indosat Sambut Ramadan, Wujudkan Gerakan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal Rabu, 27 Maret 2024 | 19:55:00 WIB |
Nilai Tukar Rupiah Anjlok ke Rp15.858 Rabu, 27 Maret 2024 | 18:26:00 WIB |
Harga Pinang Kering di Riau Minggu Ini Turun Rabu, 27 Maret 2024 | 13:29:00 WIB |
Aksi Gerakan Earth Hour, 'Malam Minggu' Gelap Gulita di Perumahan PHR Senin, 25 Maret 2024 | 08:59:00 WIB |
Sidang Pembuktian Selesai, Ini Bentuk Sinergitas Atas Kinerja Gakkumdu Kampar Rabu, 27 Maret 2024 | 22:45:00 WIB |
Melawan, Kaki Pembobol Toko Ponsel Fajar Ditembak Polisi Saat Diamanka Rabu, 27 Maret 2024 | 15:34:00 WIB |
Selama Maret, Polda Riau Amankan 4 Pelaku Karhutla Sabtu, 23 Maret 2024 | 19:45:22 WIB |
Terjatuh dari Jembatan Siak 1, Heru Permana Ditemukan Meninggal Dunia Sabtu, 23 Maret 2024 | 14:50:00 WIB |
Gelar Donor Darah Serentak di 23 Provinsi, SMSI Kembali Raih Rekor Muri Jumat, 22 Maret 2024 | 19:05:00 WIB |
Presiden Diberi Kewenangan Menunjuk Dewan Kawasan Aglomerasi Kamis, 14 Maret 2024 | 22:00:47 WIB |
Sidang Isbat, Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan Jatuh 12 Maret 2024 Minggu, 10 Maret 2024 | 21:47:00 WIB |
Gunung Semeru Erupsi Tiga Kali, Letusan Capai 1 KM Sabtu, 9 Maret 2024 | 15:47:00 WIB |
Nissan Hyper Urban: Bintang Utama di Japan Mobility Show Rabu, 4 Oktober 2023 | 09:14:43 WIB |
Patahan Rangka eSAF Motor Honda Menjadi Perbincangan, AHM Sedang Lakukan Investigasi Rabu, 23 Agustus 2023 | 20:00:17 WIB |
Astra Honda Motor Belum Mau Lakukan Recall Rabu, 23 Agustus 2023 | 19:49:24 WIB |
Selamat Jalan Marco Simoncelli si Gladiator Lintasan Minggu, 13 Agustus 2023 | 19:59:18 WIB |
23 Mei, Jabatan Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun Akan Berakhir Rabu, 27 Maret 2024 | 15:00:00 WIB |
KADIN Kampar Hadiri Pembukaan Muskot VII Kota Dumai Tahun 2024 Selasa, 26 Maret 2024 | 23:22:00 WIB |
Konser Musik Live di Bulan Ramadhan, Bupati Zukri Tegur Camat dan Lurah Senin, 25 Maret 2024 | 22:20:00 WIB |
IKA Prodi Administrasi Negara Fisip Unri Salurkan Paket Sembako untuk Petugas Kebersihan Senin, 25 Maret 2024 | 15:39:00 WIB |
Disdukcapil Pekanbaru Sudah Layani Usia 16 Tahun Rekam e-KTP Minggu, 24 Maret 2024 | 13:12:00 WIB |
10 Tips Aman Meninggalkan Rumah Minggu, 9 April 2023 | 13:16:17 WIB |
Nyeri Tubuh, Bisa Sinyal Gejala Kolesterol Tinggi Sabtu, 7 Januari 2023 | 20:56:54 WIB |
Besok, Gubernur Riau Rencanakan Buka Bimtek SMSI Riau Terkait Pergubri 19 Tahun 2021 Rabu, 30 November 2022 | 19:41:23 WIB |
Anak Kecanduan Game Online? Ini Solusinya Jumat, 4 November 2022 | 20:42:29 WIB |
SEKECIL apapun kesalahan atau kekurangan, tetaplah untuk berlaku jujur dan berterus terang. Karena, sebuah kebohongan, biasanya akan diikuti kebohongan-kebohongan yang lain.
Kebohongan hanya akan menghancurkan semua kepercayaan yang sudah dibangun. Dan kebohongan mampu menghancurkan pondasi hubungan yang kokoh yang telah dibangun. Kebohongan hanya akan menghasilkan satu kekecewaan yang mampu meruntuhkan semua kebanggaan yang sudah dibangun.
Ungkapan itu diucapkan Brigjen Pol (Purn) Adv Drs Faisal Abdul Naser, MH, baru-baru ini di ruang kerjanya, Jalan Medan-Tanjung Morawa, KM. 12,8, Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dalam kesempatan itu, Kepala BNN Aceh Nanggroe Darussalam periode 2017 – 2019 juga menyinggung soal peristiwa penembakan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang penuh rekayasa dan kebohongan tersebut.
Alumni Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) 1991 yang kini sudah purnawirawan itu bersyukur, peristiwa kematian Brigadir J berhasil terungkap.
“Sangat disesalkan, ternyata salah seorang pimpinan Polri diduga merupakan dalang dari cerita bohong dibalik peristiwa kematian Brigadir J,” ungkap Alumni Akpol 1984 itu.
Ironisnya, kebohongan tersebut dilakukan secara bersama-sama yang melibatkan aparat berpangkat tamtama bintara, perwira pertama, perwira menengah hingga perwira tinggi.
“Sangat disesalkan lagi, kebohongan itu dilakukan secara bersama-sama,” ungkap purnawirawan yang pernah menjabat Kabagrenmin Div TI Mabes Polri yang pernah memimpin pembuatan master Plan IT Polri itu.
Menurut jenderal kelahiran 23 Oktober 1961 di Medan, Sumatera Utara itu, merujuk pada kamus bahasa Indonesia, berbohong memiliki makna menyatakan sesuatu tidak benar, atau tidak sesuai dengan yang sebenarnya yang dilakukan dengan sengaja.
“Bohong merupakan perkara yang berbahaya dan keburukan yang mudah menular dan menurun,” ucap lulusan Sespim Polri 1999 itu.
Alumni Dikbang Sespim LAN pada 2013 itu menuturkan, bahwa sebuah kebaikan biasanya akan selalu diikuti oleh kebaikan-kebaikan lainnya. Sebaliknya, kejahatan juga akan diikuti kejahatan berikutnya. “Na’uzubillah…” ungkap Faisal Abdul Naser, MH.
Peraih tanda jasa Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun, Satya Lencana Kesetiaan 16 tahun, Satya Lencana Kesetiaan 24 tahun dan Satya Lencana Bhayangkara Nararya itu mengaku memiliki kenangan manis bersama Irjen Pol Drs Adityawarman, SH, MH, Kapolda Aceh periode 2009 hingga 2010.
Kenangan indah sempat dituangkannya dalam sebuah buku dengan judul “Kalau bersungguh-sungguh, Pasti Bisa!” Memimpin Ala Adityawarman.
Menurut Faisal, buku itu merupakan catatan harian saat dia masih berpangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) bersama Kapolda Aceh, Irjen Pol Drs Adityawarman SH MH.
Di matanya, Irjen Pol Drs Adityawarman SH MH merupakan sosok pemimpin yang bersahaja, berwibawa, tegas dan lugas. Sebagai seorang Kapolda, Irjen Pol. Adityawarman menerapkan dan “membangun” misi kejujuran dan tidak berbohong kepada personil.
Pada halaman 75 hingga 77, di bukunya itu, Faisal menulis “JANGAN BERBOHONG”. Menurutnya, hal itu sesuai dengan karakter Pak Adit, panggilan akrab Irjen Pol. Adityawarman, yang tidak menyukai para anggota, berbohong dalam laporan dan pelaksanaan tugas, termasuk rencana pekerjaan yang akan dikerjakan.
“Pak Adit tidak ingin pekerjaan itu dikerjakan dengan cara berbohong atau mengakal-akali atau dengan cara-cara di luar aturan yang kesemuanya itu agar pekerjaan itu dikatakan benar, lancar dan hebat,” kata Faisal.
Dalam kesehariannya, baik sebagai anggota Polri maupun Kapolda, Pak Adit selalu menerapkan prinsip “Tidak membudayakan sikap bohong” baik kepada atasan, anggota, teman ataupun kepada orang lain. “Sebab, Pak Adit menilai, berbohong itu secara tidak langsung, juga telah membohongi diri sendiri,”
“Semoga Allah menghindarkan kita dari perbuatan yang penuh dusta dan tipu muslihat ini. Amin,” tutur mantan Kasat Reserse Poltabes Medan, Sumatera Utara ini.
Saat menjabat Kepala BNN Provinsi NAD, Jenderal bintang satu yang pernah menjabat Wakapolres Tanah Karo, Wakapolres Deli Serdang itu, dianggap sebagai sosok yang diteladani masyarakat setempat.
“Dalam waktu 1 tahun lamanya, Brigjen. Pol. (Purn) Adv. Drs. Faisal Abdul Naser, MH saat aktif bertugas dengan jabatan Kepala BNN Propinsi Aceh, telah menjerat 30 tersangka atas kasus narkoba dengan hukuman mati. Ini merupakan sejarah Institusi BNN Propinsi Aceh dalam proses hukum atas kasus pemberantas narkotika,” kata Yaqin.
Setelah tidak bertugas di kepolisian, Brigjen. Pol. (Purn) Adv. Drs. Faisal Abdul Naser, MH kini dipercaya mengemban amanah sebagai Executif Liasion Officer di PT. Indojaya Agri Nusa (IJA)/PT. Japfa Comfeed Indonesia (JCI), Tbk-Sumatera.
Selain itu, dia juga dipercaya sebagai Kasatgas Covid-19 di PT. IJA/PT JCI, Tbk-Sumatera, untuk melaksanakan dan mensukseskan program pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, khususnya dilingkungan kerja perusahaan PT.IJA/JCI, Tbk - Sumatera.
“Alhamdulillah, kita berhasil mensukseskan pelaksananan program pemerintah yakni program vaksinasi massal, khususnya di lingkungan dan disekitar wilayah kerja PT.IJA/JCI, Tbk – Sumatera,” kata Faisal.
Dilansir: satyabhaktionline.com
Harga komoditas perkebunan yakni pinang kering di provinsi Riau, pekan ini mengalami penurunan.
Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Riau menggelar kegiatan buka puasa bersama di.
Ikatan Keluarga Alumni Prodi Administrasi negara/ publik fisip unri, minggu sore membagikan.