'
17 Rabiul Awwal 1445 H | Senin, 2 Oktober 2023
Bantah Tudingan Penyerobotan, PT SRL Klaim Sedang "Bersih-bersih" Lahan
meranti | Minggu, 13 Agustus 2023 | 20:41:59 WIB
Editor : | Penulis : Putrajaya
Sejumlah masyarakat di Desa Tanjungkedabu, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti memenuhi lahan yang dilakukan land clearing oleh PT Sumatra Riang Lestari (SRL), Kamis (10/8/2023). (ANTARA/Rahmat Santoso)

SELATPANJANG - PT Sumatra Riang Lestari (SRL), membantah tuduhan penyerobotan lahan pada lahan masyarakat di Desa Tanjungkedabu, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti. Perusahaan mengklaim mereka sedang melakukan pembersihan lahan di dalam kawasan konsesi seluas 18.890 hektar, sesuai dengan izin yang diberikan oleh Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.208/Menhut-II/2007 tanggal 25 Mei 2007.

Efragil F Samosir, Humas PT SRL, menjelaskan, "PT SRL tidak menyerobot lahan masyarakat. Kawasan di Tanjungkedabu yang baru-baru ini diperbincangkan berada dalam konsesi perusahaan dan merupakan bagian dari Rencana Kerja Tahunan (RKT)."

Efragil lebih lanjut menjelaskan bahwa area yang diperdebatkan rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Untuk mencegah kebakaran semacam itu selama musim kemarau yang sedang berlangsung, perusahaan melakukan pembersihan lahan di area tersebut.

"Pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan melibatkan semak-semak yang tumbuh liar. Dengan demikian, klaim bahwa perusahaan merusak tanaman masyarakat atau mengganggu penanaman mereka tidak akurat," jelasnya seperti dikutip antaranews.

Efragil juga membantah klaim bahwa perusahaan tidak menghadiri undangan dari pemerintah setempat (Pemkab Meranti) pada tanggal 11 Agustus 2023. Ia menyatakan bahwa perwakilan perusahaan memang hadir dalam pertemuan tersebut, bersama dengan berbagai pihak terkait. Kehadiran ini diverifikasi oleh Irmansyah, Asisten I Sekretariat Daerah Kepulauan Meranti.

Dalam perkembangan terbaru, muncul kontroversi mengenai dugaan penyerobotan lahan oleh PT Sumatra Riang Lestari pada lahan yang dimiliki oleh masyarakat Desa Tanjungkedabu. Isu ini terungkap setelah video beredar di media sosial, yang menampilkan warga setempat melakukan protes terhadap tindakan perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) pada Kamis, 10 Agustus. Video tersebut, berdurasi dua menit, menunjukkan ekskavator berat tenggelam ke dalam tanah karena berat setelah membersihkan lahan. Operasi ini dilaporkan berlangsung selama hampir sebulan.

Ramli, seorang warga dan pemilik lahan, menyatakan bahwa ia tidak mengetahui bahwa lahannya berada dalam kawasan konsesi perusahaan. Ia mempertanyakan perusahaan mengenai batas-batas lahan masyarakat.

"Kami tidak tahu batasnya; tidak ada tanda. Secara pribadi, bersama masyarakat Desa Tanjungkedabu, saya telah menggarap dan mengelola lahan ini sejak tahun 1998 hingga sekarang. Kami tidak tahu kapan perusahaan diberi izin, kami tidak tahu. Tetapi jika ada tanda atau larangan dari perusahaan, kami tidak akan memasuki larangan tersebut. Tiba-tiba, perkebunan karet dan rumbia kami diserobot," jelasnya saat ditanya.

Setelah pertemuan pada tanggal 11 Agustus, Irmansyah, Asisten I Sekretariat Daerah Kepulauan Meranti, mendorong desa, masyarakat, dan perusahaan untuk menyiapkan semua dokumen hukum sebagai bukti kepemilikan dan pengelolaan lahan. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan masalah, tetapi juga akan menjadi dasar untuk menghubungi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. *

Index
Warga Komplek Akhirnya Pasang Kawat Berduri  
Minggu, 1 Oktober 2023 | 21:45:18 WIB
Industri Hulu Migas Dukung Program Inisiatif Rendah Karbon
Jumat, 29 September 2023 | 19:25:00 WIB
PHR Edukasi Pelajar di Minas Berkendara Aman dan Selamat
Selasa, 26 September 2023 | 14:56:00 WIB
Pertamina Hulu Rokan Raih Penghargaan Bergengsi di IOG 2023
Jumat, 22 September 2023 | 18:37:39 WIB
Video
Pertamina Hulu Rokan Raih Penghargaan Bergengsi di IOG 2023
Jumat, 22 September 2023 | 18:37:39 WIB
Pekerja Jaringan Kabel Wifi Diusir Warga Perumahan
Kamis, 21 September 2023 | 23:02:44 WIB
Harga Bokar di Riau, Per 21 September 2023 Stabil 
Kamis, 21 September 2023 | 14:59:00 WIB
wajah
Politikus
Politik
545 Daerah Terancam tak Miliki Pemimpin
Kamis, 21 September 2023 | 09:41:59 WIB
Pasar
Industri Hulu Migas Dukung Program Inisiatif Rendah Karbon
Jumat, 29 September 2023 | 19:25:00 WIB
PHR Edukasi Pelajar di Minas Berkendara Aman dan Selamat
Selasa, 26 September 2023 | 14:56:00 WIB
Pertamina Hulu Rokan Raih Penghargaan Bergengsi di IOG 2023
Jumat, 22 September 2023 | 18:37:39 WIB
Hukum
Tujuh Dosen UIN Suska Riau Bantah Pernyataan Rektor

Rabu, 20 September 2023 | 20:00:00 WIB
Walhi Sindir Hakim Mahkamah Agung 'Baik Hati'

Rabu, 20 September 2023 | 18:03:42 WIB
Nusantara
PWI Riau Boyong 114 Wartawan ke Kongres PWI XXI di Bandung

Kamis, 21 September 2023 | 08:11:39 WIB
Kemensetneg dan Setkab Buka Seleksi Calon PPPK 2023

Rabu, 20 September 2023 | 14:24:00 WIB
Otomotif
Astra Honda Motor Belum Mau Lakukan Recall 

Rabu, 23 Agustus 2023 | 19:49:24 WIB
Selamat Jalan Marco Simoncelli si Gladiator Lintasan

Minggu, 13 Agustus 2023 | 19:59:18 WIB
Daihatsu Belum Pasarkan Mobil Listrik

Jumat, 7 Juli 2023 | 20:12:00 WIB
Zona riau
Warga Komplek Akhirnya Pasang Kawat Berduri  

Minggu, 1 Oktober 2023 | 21:45:18 WIB
Pekerja Jaringan Kabel Wifi Diusir Warga Perumahan

Kamis, 21 September 2023 | 23:02:44 WIB
Bupati Zukri Buka Turnamen Simpang Beringin Cup 2023

Minggu, 17 September 2023 | 15:02:00 WIB

Inspiratif
10 Tips Aman Meninggalkan Rumah 

Minggu, 9 April 2023 | 13:16:17 WIB
Nyeri Tubuh, Bisa Sinyal Gejala Kolesterol Tinggi

Sabtu, 7 Januari 2023 | 20:56:54 WIB
Anak Kecanduan Game Online? Ini Solusinya

Jumat, 4 November 2022 | 20:42:29 WIB
wanita
Hadirkan 9 Tanaman yang Dibenci Nyamuk di Musim Hujan

Minggu, 26 Februari 2023 | 09:45:11 WIB
Madu, Satu dari 8 Obat Alami Membersihkan Paru-paru

Minggu, 26 Februari 2023 | 09:22:43 WIB
Awas, Kolesterol Tinggi Bisa Membunuh Diam-diam

Kamis, 15 Desember 2022 | 20:29:26 WIB
Skrining Kanker Payudara Bagi Wanita Itu Penting

Sabtu, 29 Oktober 2022 | 14:58:54 WIB

Popular
Wajah

Politikus
Politik
Pasar
Hukum
Nusantara
Otomotif
Bantah Tudingan Penyerobotan, PT SRL Klaim Sedang "Bersih-bersih" Lahan
meranti | Minggu, 13 Agustus 2023 | 20:41:59 WIB
Editor : | Penulis : Putrajaya
Sejumlah masyarakat di Desa Tanjungkedabu, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti memenuhi lahan yang dilakukan land clearing oleh PT Sumatra Riang Lestari (SRL), Kamis (10/8/2023). (ANTARA/Rahmat Santoso)
Popular

SELATPANJANG - PT Sumatra Riang Lestari (SRL), membantah tuduhan penyerobotan lahan pada lahan masyarakat di Desa Tanjungkedabu, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti. Perusahaan mengklaim mereka sedang melakukan pembersihan lahan di dalam kawasan konsesi seluas 18.890 hektar, sesuai dengan izin yang diberikan oleh Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.208/Menhut-II/2007 tanggal 25 Mei 2007.

Efragil F Samosir, Humas PT SRL, menjelaskan, "PT SRL tidak menyerobot lahan masyarakat. Kawasan di Tanjungkedabu yang baru-baru ini diperbincangkan berada dalam konsesi perusahaan dan merupakan bagian dari Rencana Kerja Tahunan (RKT)."

Efragil lebih lanjut menjelaskan bahwa area yang diperdebatkan rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Untuk mencegah kebakaran semacam itu selama musim kemarau yang sedang berlangsung, perusahaan melakukan pembersihan lahan di area tersebut.

"Pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan melibatkan semak-semak yang tumbuh liar. Dengan demikian, klaim bahwa perusahaan merusak tanaman masyarakat atau mengganggu penanaman mereka tidak akurat," jelasnya seperti dikutip antaranews.

Efragil juga membantah klaim bahwa perusahaan tidak menghadiri undangan dari pemerintah setempat (Pemkab Meranti) pada tanggal 11 Agustus 2023. Ia menyatakan bahwa perwakilan perusahaan memang hadir dalam pertemuan tersebut, bersama dengan berbagai pihak terkait. Kehadiran ini diverifikasi oleh Irmansyah, Asisten I Sekretariat Daerah Kepulauan Meranti.

Dalam perkembangan terbaru, muncul kontroversi mengenai dugaan penyerobotan lahan oleh PT Sumatra Riang Lestari pada lahan yang dimiliki oleh masyarakat Desa Tanjungkedabu. Isu ini terungkap setelah video beredar di media sosial, yang menampilkan warga setempat melakukan protes terhadap tindakan perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) pada Kamis, 10 Agustus. Video tersebut, berdurasi dua menit, menunjukkan ekskavator berat tenggelam ke dalam tanah karena berat setelah membersihkan lahan. Operasi ini dilaporkan berlangsung selama hampir sebulan.

Ramli, seorang warga dan pemilik lahan, menyatakan bahwa ia tidak mengetahui bahwa lahannya berada dalam kawasan konsesi perusahaan. Ia mempertanyakan perusahaan mengenai batas-batas lahan masyarakat.

"Kami tidak tahu batasnya; tidak ada tanda. Secara pribadi, bersama masyarakat Desa Tanjungkedabu, saya telah menggarap dan mengelola lahan ini sejak tahun 1998 hingga sekarang. Kami tidak tahu kapan perusahaan diberi izin, kami tidak tahu. Tetapi jika ada tanda atau larangan dari perusahaan, kami tidak akan memasuki larangan tersebut. Tiba-tiba, perkebunan karet dan rumbia kami diserobot," jelasnya saat ditanya.

Setelah pertemuan pada tanggal 11 Agustus, Irmansyah, Asisten I Sekretariat Daerah Kepulauan Meranti, mendorong desa, masyarakat, dan perusahaan untuk menyiapkan semua dokumen hukum sebagai bukti kepemilikan dan pengelolaan lahan. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan masalah, tetapi juga akan menjadi dasar untuk menghubungi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. *


ARTIKEL LAIN
Warga komplek perumahan Palam Regensi di Kelurahan Purwodadi, Pekanbaru, akhirnya memasang kawat.
Minggu, 1 Oktober 2023 | 21:45:18 WIB
Industri hulu migas memegang teguh lima pilar PPM, yakni Program Sosial Ekonomi, Pendidikan,.
Jumat, 29 September 2023 | 19:25:00 WIB
Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Riau (Pengmas Unri) bersama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata.
Jumat, 29 September 2023 | 11:56:00 WIB

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), organisasi wartawan tertua dan terbesar di Republik ini,.

Rabu, 27 September 2023 | 07:44:00 WIB
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan menggelar kampanye keselamatan dan sosialisasi keamanan di.
Selasa, 26 September 2023 | 14:56:00 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia lagi-lagi mengeluarkan pernyataan tidak berdasar..
Selasa, 26 September 2023 | 12:14:00 WIB
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) kembali mengukir prestasi gemilang dalam dunia eksplorasi minyak dan.
Jumat, 22 September 2023 | 18:37:39 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi mengangkat Letjen TNI (Mar) (Purn).
Jumat, 22 September 2023 | 18:12:37 WIB
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.375 per dolar AS pada Jumat (22/9). Mata uang Garuda.
Jumat, 22 September 2023 | 18:05:24 WIB

Berkat tata kelola yang baik, kebun dan pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) Sontang PT. Andika.

Jumat, 22 September 2023 | 17:42:42 WIB

Subdit V Siber Polda Riau membongkar jaringan bandar judi online di Pekanbaru. Tak main-main,.

Jumat, 22 September 2023 | 13:02:00 WIB