'
15 Rabiul Awwal 1445 H | Sabtu, 30 September 2023
Politikus NasDem Minta Penegak Hukum Akhiri Kekerasan di Pulau Rempang
nusantara | Selasa, 12 September 2023 | 12:10:50 WIB
Editor : Putra | Penulis : Daniel A. Fajri

JAKARTA - Politikus dari Partai NasDem, Taufik Basari menyerukan aparat penegak hukum untuk segera menghentikan penggunaan kekerasan dan tindakan-tindakan kekerasan yang terjadi di Pulau Rempang, Kepulauan Riau. Anggota Komisi III DPR RI ini mendesak adanya dialog sebagai solusi untuk menyelesaikan permasalahan ini.

"Diperlukan tindakan dari pemerintah pusat yang dapat mengatasi konflik ini tanpa merugikan pihak mana pun, baik itu terkait rencana Proyek Strategis Nasional maupun hak-hak masyarakat untuk hidup," ujar Taufik dalam pernyataan tertulisnya,  Selasa, (12/9/2023).

Protes di wilayah tersebut telah berlangsung sejak minggu lalu, dipicu oleh rencana pengosongan lahan yang akan diubah menjadi kawasan Rempang Eco City. Pengosongan ini menyebabkan kerusuhan setelah massa melakukan aksi penolakan dengan cara memblokir jalan menuju kawasan tersebut.

Pada akhir Agustus, pemerintah menetapkan proyek pembangunan Rempang Eco City sebagai proyek strategis nasional. Kawasan ini akan mencakup berbagai jenis industri, pariwisata, dan perumahan, dan akan dikembangkan oleh PT Makmur Elok Graha, yang merupakan anak perusahaan dari PT Artha Graha yang dimiliki oleh pengusaha Tommy Winata.

Warga setempat menentang relokasi yang akan dilakukan setelah pengosongan lahan tersebut. Warga adat di sekitar Pulau Rempang mengklaim telah tinggal di sana sejak tahun 1934 dan menolak untuk kehilangan tempat tinggal mereka meskipun diberi opsi relokasi.

Pemerintah terus mendorong proyek ini, dengan langkah awal berupa pematokan dan pengukuran lahan di Kampung Sembulang, Pulau Rempang, yang akan menjadi titik awal pembangunan pabrik kaca terbesar dari Cina, yang dikelola oleh Xinyi Group.

Taufik Basari berharap bahwa penegakan hukum akan dilakukan dengan mematuhi prinsip-prinsip hukum tanpa adanya tindakan berlebihan, kekerasan, intimidasi, atau pelanggaran terhadap prosedur hukum. Ia juga meminta aparat penegak hukum untuk mengganti personel yang bertugas dengan personel yang baru, sambil memberikan arahan secara persuasif daripada represif, serta memperhatikan hak asasi manusia.

Beberapa minggu yang lalu, warga berhasil menghalangi petugas BP Batam dari melakukan pengukuran lahan, dengan alasan belum ada kesepakatan yang jelas.

Namun, pada Kamis minggu lalu, aparat gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Ditpam BP Batam, memaksa masuk ke wilayah tersebut. Ini menyebabkan bentrokan yang tidak terhindarkan, dengan korban bukan hanya dari kalangan warga, tetapi juga anak-anak sekolah dan balita yang terkena gas air mata.

Sampai saat ini, tim gabungan Rempang Eco City telah melakukan pendataan rumah yang akan direlokasi. Warga diminta untuk secara sukarela mendaftarkan rumah mereka di posko yang telah disediakan.

Semua rumah yang terdampak diharapkan sudah mendaftar paling lambat tanggal 20 September 2023. Rencananya, Pulau Rempang akan dikosongkan sebelum tanggal 28 September 2023.

Dalam siaran pers terbaru dari BP Batam, Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol, Ariastuty Sirait, menyatakan bahwa sudah banyak masyarakat Rempang yang mendaftar untuk Hunian Tetap yang disediakan oleh BP Batam.

"Kondisi di lapangan saat ini sudah relatif kondusif, dengan masyarakat mulai mendaftar di Posko dan menghubungi kontak yang telah disediakan. Kita semua memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga, serta memastikan agar situasi tetap kondusif," kata Tuty.

Sumber: Tempo
 

Index
Industri Hulu Migas Dukung Program Inisiatif Rendah Karbon
Jumat, 29 September 2023 | 19:25:00 WIB
PHR Edukasi Pelajar di Minas Berkendara Aman dan Selamat
Selasa, 26 September 2023 | 14:56:00 WIB
Pertamina Hulu Rokan Raih Penghargaan Bergengsi di IOG 2023
Jumat, 22 September 2023 | 18:37:39 WIB
Video
Pertamina Hulu Rokan Raih Penghargaan Bergengsi di IOG 2023
Jumat, 22 September 2023 | 18:37:39 WIB
Pekerja Jaringan Kabel Wifi Diusir Warga Perumahan
Kamis, 21 September 2023 | 23:02:44 WIB
Harga Bokar di Riau, Per 21 September 2023 Stabil 
Kamis, 21 September 2023 | 14:59:00 WIB
wajah
Politikus
Politik
545 Daerah Terancam tak Miliki Pemimpin
Kamis, 21 September 2023 | 09:41:59 WIB
Pasar
Industri Hulu Migas Dukung Program Inisiatif Rendah Karbon
Jumat, 29 September 2023 | 19:25:00 WIB
PHR Edukasi Pelajar di Minas Berkendara Aman dan Selamat
Selasa, 26 September 2023 | 14:56:00 WIB
Pertamina Hulu Rokan Raih Penghargaan Bergengsi di IOG 2023
Jumat, 22 September 2023 | 18:37:39 WIB
Hukum
Tujuh Dosen UIN Suska Riau Bantah Pernyataan Rektor

Rabu, 20 September 2023 | 20:00:00 WIB
Walhi Sindir Hakim Mahkamah Agung 'Baik Hati'

Rabu, 20 September 2023 | 18:03:42 WIB
Nusantara
PWI Riau Boyong 114 Wartawan ke Kongres PWI XXI di Bandung

Kamis, 21 September 2023 | 08:11:39 WIB
Kemensetneg dan Setkab Buka Seleksi Calon PPPK 2023

Rabu, 20 September 2023 | 14:24:00 WIB
Otomotif
Astra Honda Motor Belum Mau Lakukan Recall 

Rabu, 23 Agustus 2023 | 19:49:24 WIB
Selamat Jalan Marco Simoncelli si Gladiator Lintasan

Minggu, 13 Agustus 2023 | 19:59:18 WIB
Daihatsu Belum Pasarkan Mobil Listrik

Jumat, 7 Juli 2023 | 20:12:00 WIB
Zona riau
Bupati Zukri Buka Turnamen Simpang Beringin Cup 2023

Minggu, 17 September 2023 | 15:02:00 WIB

Inspiratif
10 Tips Aman Meninggalkan Rumah 

Minggu, 9 April 2023 | 13:16:17 WIB
Nyeri Tubuh, Bisa Sinyal Gejala Kolesterol Tinggi

Sabtu, 7 Januari 2023 | 20:56:54 WIB
Anak Kecanduan Game Online? Ini Solusinya

Jumat, 4 November 2022 | 20:42:29 WIB
wanita
Hadirkan 9 Tanaman yang Dibenci Nyamuk di Musim Hujan

Minggu, 26 Februari 2023 | 09:45:11 WIB
Madu, Satu dari 8 Obat Alami Membersihkan Paru-paru

Minggu, 26 Februari 2023 | 09:22:43 WIB
Awas, Kolesterol Tinggi Bisa Membunuh Diam-diam

Kamis, 15 Desember 2022 | 20:29:26 WIB
Skrining Kanker Payudara Bagi Wanita Itu Penting

Sabtu, 29 Oktober 2022 | 14:58:54 WIB

Popular
Wajah

Politikus
Politik
Pasar
Hukum
Nusantara
Otomotif
Politikus NasDem Minta Penegak Hukum Akhiri Kekerasan di Pulau Rempang
nusantara | Selasa, 12 September 2023 | 12:10:50 WIB
Editor : Putra | Penulis : Daniel A. Fajri
Popular

JAKARTA - Politikus dari Partai NasDem, Taufik Basari menyerukan aparat penegak hukum untuk segera menghentikan penggunaan kekerasan dan tindakan-tindakan kekerasan yang terjadi di Pulau Rempang, Kepulauan Riau. Anggota Komisi III DPR RI ini mendesak adanya dialog sebagai solusi untuk menyelesaikan permasalahan ini.

"Diperlukan tindakan dari pemerintah pusat yang dapat mengatasi konflik ini tanpa merugikan pihak mana pun, baik itu terkait rencana Proyek Strategis Nasional maupun hak-hak masyarakat untuk hidup," ujar Taufik dalam pernyataan tertulisnya,  Selasa, (12/9/2023).

Protes di wilayah tersebut telah berlangsung sejak minggu lalu, dipicu oleh rencana pengosongan lahan yang akan diubah menjadi kawasan Rempang Eco City. Pengosongan ini menyebabkan kerusuhan setelah massa melakukan aksi penolakan dengan cara memblokir jalan menuju kawasan tersebut.

Pada akhir Agustus, pemerintah menetapkan proyek pembangunan Rempang Eco City sebagai proyek strategis nasional. Kawasan ini akan mencakup berbagai jenis industri, pariwisata, dan perumahan, dan akan dikembangkan oleh PT Makmur Elok Graha, yang merupakan anak perusahaan dari PT Artha Graha yang dimiliki oleh pengusaha Tommy Winata.

Warga setempat menentang relokasi yang akan dilakukan setelah pengosongan lahan tersebut. Warga adat di sekitar Pulau Rempang mengklaim telah tinggal di sana sejak tahun 1934 dan menolak untuk kehilangan tempat tinggal mereka meskipun diberi opsi relokasi.

Pemerintah terus mendorong proyek ini, dengan langkah awal berupa pematokan dan pengukuran lahan di Kampung Sembulang, Pulau Rempang, yang akan menjadi titik awal pembangunan pabrik kaca terbesar dari Cina, yang dikelola oleh Xinyi Group.

Taufik Basari berharap bahwa penegakan hukum akan dilakukan dengan mematuhi prinsip-prinsip hukum tanpa adanya tindakan berlebihan, kekerasan, intimidasi, atau pelanggaran terhadap prosedur hukum. Ia juga meminta aparat penegak hukum untuk mengganti personel yang bertugas dengan personel yang baru, sambil memberikan arahan secara persuasif daripada represif, serta memperhatikan hak asasi manusia.

Beberapa minggu yang lalu, warga berhasil menghalangi petugas BP Batam dari melakukan pengukuran lahan, dengan alasan belum ada kesepakatan yang jelas.

Namun, pada Kamis minggu lalu, aparat gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Ditpam BP Batam, memaksa masuk ke wilayah tersebut. Ini menyebabkan bentrokan yang tidak terhindarkan, dengan korban bukan hanya dari kalangan warga, tetapi juga anak-anak sekolah dan balita yang terkena gas air mata.

Sampai saat ini, tim gabungan Rempang Eco City telah melakukan pendataan rumah yang akan direlokasi. Warga diminta untuk secara sukarela mendaftarkan rumah mereka di posko yang telah disediakan.

Semua rumah yang terdampak diharapkan sudah mendaftar paling lambat tanggal 20 September 2023. Rencananya, Pulau Rempang akan dikosongkan sebelum tanggal 28 September 2023.

Dalam siaran pers terbaru dari BP Batam, Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol, Ariastuty Sirait, menyatakan bahwa sudah banyak masyarakat Rempang yang mendaftar untuk Hunian Tetap yang disediakan oleh BP Batam.

"Kondisi di lapangan saat ini sudah relatif kondusif, dengan masyarakat mulai mendaftar di Posko dan menghubungi kontak yang telah disediakan. Kita semua memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga, serta memastikan agar situasi tetap kondusif," kata Tuty.

Sumber: Tempo
 


ARTIKEL LAIN
Industri hulu migas memegang teguh lima pilar PPM, yakni Program Sosial Ekonomi, Pendidikan,.
Jumat, 29 September 2023 | 19:25:00 WIB
Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Riau (Pengmas Unri) bersama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata.
Jumat, 29 September 2023 | 11:56:00 WIB

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), organisasi wartawan tertua dan terbesar di Republik ini,.

Rabu, 27 September 2023 | 07:44:00 WIB
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan menggelar kampanye keselamatan dan sosialisasi keamanan di.
Selasa, 26 September 2023 | 14:56:00 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia lagi-lagi mengeluarkan pernyataan tidak berdasar..
Selasa, 26 September 2023 | 12:14:00 WIB
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) kembali mengukir prestasi gemilang dalam dunia eksplorasi minyak dan.
Jumat, 22 September 2023 | 18:37:39 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi mengangkat Letjen TNI (Mar) (Purn).
Jumat, 22 September 2023 | 18:12:37 WIB
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.375 per dolar AS pada Jumat (22/9). Mata uang Garuda.
Jumat, 22 September 2023 | 18:05:24 WIB

Berkat tata kelola yang baik, kebun dan pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) Sontang PT. Andika.

Jumat, 22 September 2023 | 17:42:42 WIB

Subdit V Siber Polda Riau membongkar jaringan bandar judi online di Pekanbaru. Tak main-main,.

Jumat, 22 September 2023 | 13:02:00 WIB

Sejumlah pekerja jaringan wifi yang mengaku dari salah satu provider diusir oleh warga.

Kamis, 21 September 2023 | 23:02:44 WIB