'
JAKARTA - Politikus dari Partai NasDem, Taufik Basari menyerukan aparat penegak hukum untuk segera menghentikan penggunaan kekerasan dan tindakan-tindakan kekerasan yang terjadi di Pulau Rempang, Kepulauan Riau. Anggota Komisi III DPR RI ini mendesak adanya dialog sebagai solusi untuk menyelesaikan permasalahan ini.
"Diperlukan tindakan dari pemerintah pusat yang dapat mengatasi konflik ini tanpa merugikan pihak mana pun, baik itu terkait rencana Proyek Strategis Nasional maupun hak-hak masyarakat untuk hidup," ujar Taufik dalam pernyataan tertulisnya, Selasa, (12/9/2023).
Protes di wilayah tersebut telah berlangsung sejak minggu lalu, dipicu oleh rencana pengosongan lahan yang akan diubah menjadi kawasan Rempang Eco City. Pengosongan ini menyebabkan kerusuhan setelah massa melakukan aksi penolakan dengan cara memblokir jalan menuju kawasan tersebut.
Pada akhir Agustus, pemerintah menetapkan proyek pembangunan Rempang Eco City sebagai proyek strategis nasional. Kawasan ini akan mencakup berbagai jenis industri, pariwisata, dan perumahan, dan akan dikembangkan oleh PT Makmur Elok Graha, yang merupakan anak perusahaan dari PT Artha Graha yang dimiliki oleh pengusaha Tommy Winata.
Warga setempat menentang relokasi yang akan dilakukan setelah pengosongan lahan tersebut. Warga adat di sekitar Pulau Rempang mengklaim telah tinggal di sana sejak tahun 1934 dan menolak untuk kehilangan tempat tinggal mereka meskipun diberi opsi relokasi.
Pemerintah terus mendorong proyek ini, dengan langkah awal berupa pematokan dan pengukuran lahan di Kampung Sembulang, Pulau Rempang, yang akan menjadi titik awal pembangunan pabrik kaca terbesar dari Cina, yang dikelola oleh Xinyi Group.
Taufik Basari berharap bahwa penegakan hukum akan dilakukan dengan mematuhi prinsip-prinsip hukum tanpa adanya tindakan berlebihan, kekerasan, intimidasi, atau pelanggaran terhadap prosedur hukum. Ia juga meminta aparat penegak hukum untuk mengganti personel yang bertugas dengan personel yang baru, sambil memberikan arahan secara persuasif daripada represif, serta memperhatikan hak asasi manusia.
Beberapa minggu yang lalu, warga berhasil menghalangi petugas BP Batam dari melakukan pengukuran lahan, dengan alasan belum ada kesepakatan yang jelas.
Namun, pada Kamis minggu lalu, aparat gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Ditpam BP Batam, memaksa masuk ke wilayah tersebut. Ini menyebabkan bentrokan yang tidak terhindarkan, dengan korban bukan hanya dari kalangan warga, tetapi juga anak-anak sekolah dan balita yang terkena gas air mata.
Sampai saat ini, tim gabungan Rempang Eco City telah melakukan pendataan rumah yang akan direlokasi. Warga diminta untuk secara sukarela mendaftarkan rumah mereka di posko yang telah disediakan.
Semua rumah yang terdampak diharapkan sudah mendaftar paling lambat tanggal 20 September 2023. Rencananya, Pulau Rempang akan dikosongkan sebelum tanggal 28 September 2023.
Dalam siaran pers terbaru dari BP Batam, Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol, Ariastuty Sirait, menyatakan bahwa sudah banyak masyarakat Rempang yang mendaftar untuk Hunian Tetap yang disediakan oleh BP Batam.
"Kondisi di lapangan saat ini sudah relatif kondusif, dengan masyarakat mulai mendaftar di Posko dan menghubungi kontak yang telah disediakan. Kita semua memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga, serta memastikan agar situasi tetap kondusif," kata Tuty.
Sumber: Tempo
![]() |
Industri Hulu Migas Dukung Program Inisiatif Rendah Karbon Jumat, 29 September 2023 | 19:25:00 WIB |
![]() |
Tim Pengmas dan Mahasiswa KKN FKp Unri Membantu Penggunaan Aplikasi DEM di Perawang Jumat, 29 September 2023 | 11:56:00 WIB |
![]() |
Hendry Ch. Bangun Terpilih Ketua Umum, Setelah Bersaing Ketat dengan Petahana Atal S Depari Rabu, 27 September 2023 | 07:44:00 WIB |
![]() |
PHR Edukasi Pelajar di Minas Berkendara Aman dan Selamat Selasa, 26 September 2023 | 14:56:00 WIB |
![]() |
Demi Investasi Tiongkok, Bahlil Berambisi Menggusur Warga Pulau Rempang Selasa, 26 September 2023 | 12:14:00 WIB |
![]() |
Pertamina Hulu Rokan Raih Penghargaan Bergengsi di IOG 2023 Jumat, 22 September 2023 | 18:37:39 WIB |
![]() |
Erick Thohir Angkat Purnawirawan TNI Jadi Komisaris Baru Pertamina Jumat, 22 September 2023 | 18:12:37 WIB |
![]() |
Rupiah Macet di Rp15.375 saat Mayoritas Mata Uang Asia Perkasa Jumat, 22 September 2023 | 18:05:24 WIB |
![]() |
Penuhi Standar Berkelanjutan, PT. Andika Permata Sawit Lestari Raih Sertifikat ISPO Jumat, 22 September 2023 | 17:42:42 WIB |
![]() |
Bernilai Rp57,7 Miliar, Aset Bandar Judi Online dari Rubicon hingga Hammer Disita Polisi Jumat, 22 September 2023 | 13:02:00 WIB |
![]() |
Pertamina Hulu Rokan Raih Penghargaan Bergengsi di IOG 2023 Jumat, 22 September 2023 | 18:37:39 WIB |
![]() |
Erick Thohir Angkat Purnawirawan TNI Jadi Komisaris Baru Pertamina Jumat, 22 September 2023 | 18:12:37 WIB |
![]() |
Rupiah Macet di Rp15.375 saat Mayoritas Mata Uang Asia Perkasa Jumat, 22 September 2023 | 18:05:24 WIB |
![]() |
Penuhi Standar Berkelanjutan, PT. Andika Permata Sawit Lestari Raih Sertifikat ISPO Jumat, 22 September 2023 | 17:42:42 WIB |
![]() |
Bernilai Rp57,7 Miliar, Aset Bandar Judi Online dari Rubicon hingga Hammer Disita Polisi Jumat, 22 September 2023 | 13:02:00 WIB |
![]() |
Pekerja Jaringan Kabel Wifi Diusir Warga Perumahan Kamis, 21 September 2023 | 23:02:44 WIB |
![]() |
Menuju Zero Emission, PHR Teken MOU Rencana Pemanfaatan Gas Suar Kamis, 21 September 2023 | 15:18:00 WIB |
![]() |
600 Gram Penyelundupan Sabu di Kargo Bandara SSK II Berhasil Digagalkan Kamis, 21 September 2023 | 15:05:00 WIB |
![]() |
Harga Bokar di Riau, Per 21 September 2023 Stabil Kamis, 21 September 2023 | 14:59:00 WIB |
![]() |
Ketum Demokrat Deklarasikan Prabowo Subianto Sebagai Bakal Capres Hari Ini Kamis, 21 September 2023 | 09:49:09 WIB |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Anis Fauzan SH, Merangkai Ikatan Batin, Pilih Maju di Dapil Daerah Kelahiran Senin, 26 Juni 2023 | 19:23:05 WIB |
![]() |
Jangan Mundurkan Demokrasi Hanya karena Kepentingan Partai PDIP Minggu, 4 Juni 2023 | 11:20:00 WIB |
![]() |
Ade Armando Bikin Sensasi, Sebut Ada Umat Islam tak Percaya Babi Haram Kamis, 18 Mei 2023 | 10:00:00 WIB |
![]() |
Ketum Gerindra Prabowo Subianto Tak Larang Sandiaga Uno Gabung PPP Rabu, 5 April 2023 | 19:33:13 WIB |
![]() |
Ketum Demokrat Deklarasikan Prabowo Subianto Sebagai Bakal Capres Hari Ini Kamis, 21 September 2023 | 09:49:09 WIB |
![]() |
545 Daerah Terancam tak Miliki Pemimpin Kamis, 21 September 2023 | 09:41:59 WIB |
![]() |
Ketua dan Wakil Ketua DPRD Bengkalis Direkomendasikan Dicopot Rabu, 20 September 2023 | 20:00:00 WIB |
![]() |
Partai Demokrat Resmi Merapat ke Koalisi Indonesia Maju Dukung Prabowo di Pilpres 2024 Minggu, 17 September 2023 | 23:05:26 WIB |
![]() |
Industri Hulu Migas Dukung Program Inisiatif Rendah Karbon Jumat, 29 September 2023 | 19:25:00 WIB |
![]() |
PHR Edukasi Pelajar di Minas Berkendara Aman dan Selamat Selasa, 26 September 2023 | 14:56:00 WIB |
![]() |
Pertamina Hulu Rokan Raih Penghargaan Bergengsi di IOG 2023 Jumat, 22 September 2023 | 18:37:39 WIB |
![]() |
Erick Thohir Angkat Purnawirawan TNI Jadi Komisaris Baru Pertamina Jumat, 22 September 2023 | 18:12:37 WIB |
![]() |
Bernilai Rp57,7 Miliar, Aset Bandar Judi Online dari Rubicon hingga Hammer Disita Polisi Jumat, 22 September 2023 | 13:02:00 WIB |
![]() |
600 Gram Penyelundupan Sabu di Kargo Bandara SSK II Berhasil Digagalkan Kamis, 21 September 2023 | 15:05:00 WIB |
![]() |
Tujuh Dosen UIN Suska Riau Bantah Pernyataan Rektor Rabu, 20 September 2023 | 20:00:00 WIB |
![]() |
Walhi Sindir Hakim Mahkamah Agung 'Baik Hati' Rabu, 20 September 2023 | 18:03:42 WIB |
![]() |
Hendry Ch. Bangun Terpilih Ketua Umum, Setelah Bersaing Ketat dengan Petahana Atal S Depari Rabu, 27 September 2023 | 07:44:00 WIB |
![]() |
PWI Riau Boyong 114 Wartawan ke Kongres PWI XXI di Bandung Kamis, 21 September 2023 | 08:11:39 WIB |
![]() |
Warga Masih Menolak, Pendaftaran Relokasi Rempang Diperpanjang Rabu, 20 September 2023 | 15:10:00 WIB |
![]() |
Kemensetneg dan Setkab Buka Seleksi Calon PPPK 2023 Rabu, 20 September 2023 | 14:24:00 WIB |
![]() |
Patahan Rangka eSAF Motor Honda Menjadi Perbincangan, AHM Sedang Lakukan Investigasi Rabu, 23 Agustus 2023 | 20:00:17 WIB |
![]() |
Astra Honda Motor Belum Mau Lakukan Recall Rabu, 23 Agustus 2023 | 19:49:24 WIB |
![]() |
Selamat Jalan Marco Simoncelli si Gladiator Lintasan Minggu, 13 Agustus 2023 | 19:59:18 WIB |
![]() |
Daihatsu Belum Pasarkan Mobil Listrik Jumat, 7 Juli 2023 | 20:12:00 WIB |
![]() |
Tim Pengmas dan Mahasiswa KKN FKp Unri Membantu Penggunaan Aplikasi DEM di Perawang Jumat, 29 September 2023 | 11:56:00 WIB |
![]() |
Penerimaan PPPK 2023 di Pemko Pekanbaru, Ada 707 Formasi yang Dibuka Rabu, 20 September 2023 | 07:29:00 WIB |
![]() |
Bupati Zukri Buka Turnamen Simpang Beringin Cup 2023 Minggu, 17 September 2023 | 15:02:00 WIB |
![]() |
Kunker di Pekanbaru, Mendag Zulhas Bagi-bagi Beras SPHP saat Tinjau Pasar Palap Jumat, 15 September 2023 | 12:15:00 WIB |
![]() |
Hanya Retak pada Plesteran, Sekdaprov Riau Klaim Fly Over Aman Dilalui Jumat, 8 September 2023 | 15:02:10 WIB |
![]() |
10 Tips Aman Meninggalkan Rumah Minggu, 9 April 2023 | 13:16:17 WIB |
![]() |
Nyeri Tubuh, Bisa Sinyal Gejala Kolesterol Tinggi Sabtu, 7 Januari 2023 | 20:56:54 WIB |
![]() |
Besok, Gubernur Riau Rencanakan Buka Bimtek SMSI Riau Terkait Pergubri 19 Tahun 2021 Rabu, 30 November 2022 | 19:41:23 WIB |
![]() |
Anak Kecanduan Game Online? Ini Solusinya Jumat, 4 November 2022 | 20:42:29 WIB |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
JAKARTA - Politikus dari Partai NasDem, Taufik Basari menyerukan aparat penegak hukum untuk segera menghentikan penggunaan kekerasan dan tindakan-tindakan kekerasan yang terjadi di Pulau Rempang, Kepulauan Riau. Anggota Komisi III DPR RI ini mendesak adanya dialog sebagai solusi untuk menyelesaikan permasalahan ini.
"Diperlukan tindakan dari pemerintah pusat yang dapat mengatasi konflik ini tanpa merugikan pihak mana pun, baik itu terkait rencana Proyek Strategis Nasional maupun hak-hak masyarakat untuk hidup," ujar Taufik dalam pernyataan tertulisnya, Selasa, (12/9/2023).
Protes di wilayah tersebut telah berlangsung sejak minggu lalu, dipicu oleh rencana pengosongan lahan yang akan diubah menjadi kawasan Rempang Eco City. Pengosongan ini menyebabkan kerusuhan setelah massa melakukan aksi penolakan dengan cara memblokir jalan menuju kawasan tersebut.
Pada akhir Agustus, pemerintah menetapkan proyek pembangunan Rempang Eco City sebagai proyek strategis nasional. Kawasan ini akan mencakup berbagai jenis industri, pariwisata, dan perumahan, dan akan dikembangkan oleh PT Makmur Elok Graha, yang merupakan anak perusahaan dari PT Artha Graha yang dimiliki oleh pengusaha Tommy Winata.
Warga setempat menentang relokasi yang akan dilakukan setelah pengosongan lahan tersebut. Warga adat di sekitar Pulau Rempang mengklaim telah tinggal di sana sejak tahun 1934 dan menolak untuk kehilangan tempat tinggal mereka meskipun diberi opsi relokasi.
Pemerintah terus mendorong proyek ini, dengan langkah awal berupa pematokan dan pengukuran lahan di Kampung Sembulang, Pulau Rempang, yang akan menjadi titik awal pembangunan pabrik kaca terbesar dari Cina, yang dikelola oleh Xinyi Group.
Taufik Basari berharap bahwa penegakan hukum akan dilakukan dengan mematuhi prinsip-prinsip hukum tanpa adanya tindakan berlebihan, kekerasan, intimidasi, atau pelanggaran terhadap prosedur hukum. Ia juga meminta aparat penegak hukum untuk mengganti personel yang bertugas dengan personel yang baru, sambil memberikan arahan secara persuasif daripada represif, serta memperhatikan hak asasi manusia.
Beberapa minggu yang lalu, warga berhasil menghalangi petugas BP Batam dari melakukan pengukuran lahan, dengan alasan belum ada kesepakatan yang jelas.
Namun, pada Kamis minggu lalu, aparat gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Ditpam BP Batam, memaksa masuk ke wilayah tersebut. Ini menyebabkan bentrokan yang tidak terhindarkan, dengan korban bukan hanya dari kalangan warga, tetapi juga anak-anak sekolah dan balita yang terkena gas air mata.
Sampai saat ini, tim gabungan Rempang Eco City telah melakukan pendataan rumah yang akan direlokasi. Warga diminta untuk secara sukarela mendaftarkan rumah mereka di posko yang telah disediakan.
Semua rumah yang terdampak diharapkan sudah mendaftar paling lambat tanggal 20 September 2023. Rencananya, Pulau Rempang akan dikosongkan sebelum tanggal 28 September 2023.
Dalam siaran pers terbaru dari BP Batam, Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol, Ariastuty Sirait, menyatakan bahwa sudah banyak masyarakat Rempang yang mendaftar untuk Hunian Tetap yang disediakan oleh BP Batam.
"Kondisi di lapangan saat ini sudah relatif kondusif, dengan masyarakat mulai mendaftar di Posko dan menghubungi kontak yang telah disediakan. Kita semua memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga, serta memastikan agar situasi tetap kondusif," kata Tuty.
Sumber: Tempo
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), organisasi wartawan tertua dan terbesar di Republik ini,.
Berkat tata kelola yang baik, kebun dan pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) Sontang PT. Andika.
Subdit V Siber Polda Riau membongkar jaringan bandar judi online di Pekanbaru. Tak main-main,.
Sejumlah pekerja jaringan wifi yang mengaku dari salah satu provider diusir oleh warga.