'
JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan stok beras nasional hingga akhir Mei mencukupi kebutuhan nasional dan impor beras dilakukan hanya untuk memenuhi stok cadangan beras pemerintah (CBP).
"Stok akhir Mei nanti prediksi kami sangat sangat cukup untuk ketersediaan nasional," ucap Deputi I Bidang Ketersediaan Dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa pada Forum Wartawan Pertanian yang dilaksanakan secara daring, Rabu.
Ia menyampaikan CBP per 11 April hanya 292 ribu ton ditambah (stok) ID FOO sekitar 200 ton.
Dengan demikian tanggal 24 Maret, Presiden memerintahkan ke Bapanas sekaligus kami sudah menugaskan Bulog untuk melaksanakan bantuan beras sebanyak 10 kg beras kepada 21,3 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) dan diberikan selama 3 bulan.
Secara rinci, Ketut menyebutkan bahwa kebutuhan beras pemerintah per bulan terdiri dari 213 ribu ton untuk bansos dan 100 ribu ton untuk kebutuhan operasi pasar atau program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) per bulan.
Untuk itu, kebutuhan beras untuk melaksanakan program pemerintah hingga akhir Mei sebanyak 900 ribu ton lebih.
Guna memenuhi kebutuhan stok cadangan beras pemerintah tersebut, Bapanas telah melakukan sejumlah hal.
Di antaranya, menugaskan Bulog untuk menyerap gabah hasil panen raya petani, melakukan penyesuaian Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani dari Rp4.200/kg menjadi Rp5.000/kg.
Kemudian, Bapanas telah meminta 30 penggilingan padi besar dan menengah untuk memenuhi cadangan beras Bulog. Namun, penggilingan padi hanya mampu menyetor dengan beras harga Rp9.950/kg sebanyak 60 ribu ton.
“Nah ini kondisi yang dihadapi pemerintah dalam rangka menjalankan tugas yang diamanahkan Bapak Presiden yang mana kegiatan harus dilakukan pada Maret, April, Mei," ujarnya.
Kemudian, lanjut dia, SPHP tetap harus berjalan setiap bulannya 100 ribu-120 ribu ton, maka pemerintah tidak mungkin menunggu pemenuhan supply dari penggilingan.
Ketut menegaskan bahwa harga gabah kering panen di petani terus bergerak naik seiring dengan berlangsungnya panen raya.
Ia mencontohkan, saat panen di Yogyakarta, penggilingan di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah bahkan hingga Jawa Barat turut menyerbu hasil panen yang berakibat pada harga gabah menjadi Rp5.800-Rp6.000/kg.
Bahkan di Sulawesi yang terletak di sentra, harga gabah mencapai Rp6.200-Rp6.500/kg. Atas dasar itulah pemerintah memutuskan untuk melakukan impor guna memenuhi kebutuhan CBP.
“Di situ yang membuat pemerintah mengambil langkah pemenuhan dari luar negeri karena berdasarkan Undang-Undang juga memungkinkan apabila pemenuhan dalam negeri CBP tidak bisa dipenuhi, maka pemenuhan dari luar negeri memungkinkan,” jelasnya seperti dilansir antaranews.
Kendati demikian, Bapanas memastikan akan mengutamakan penyerapan dari dalam negeri. Sehingga, tatkala target CBP telah terpenuhi, maka amanat Presiden untuk mengimpor 2 juta ton beras dengan ketentuan 500 ribu ton harus didatangkan sebelum Lebaran, dapat dihentikan.
“Tatkala sudah terpenuhi di dalam negeri, sisa impor tidak dilakukan karena target yang dibebankan kepada Bulog 2,4 juta ton di 2023 minimal dan ending stoknya harus ada 1 juta ton,” tuturnya. (*)
Sidang Pembuktian Selesai, Ini Bentuk Sinergitas Atas Kinerja Gakkumdu Kampar Rabu, 27 Maret 2024 | 22:45:00 WIB |
Indosat Sambut Ramadan, Wujudkan Gerakan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal Rabu, 27 Maret 2024 | 19:55:00 WIB |
Nilai Tukar Rupiah Anjlok ke Rp15.858 Rabu, 27 Maret 2024 | 18:26:00 WIB |
Melawan, Kaki Pembobol Toko Ponsel Fajar Ditembak Polisi Saat Diamanka Rabu, 27 Maret 2024 | 15:34:00 WIB |
23 Mei, Jabatan Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun Akan Berakhir Rabu, 27 Maret 2024 | 15:00:00 WIB |
Harga Pinang Kering di Riau Minggu Ini Turun Rabu, 27 Maret 2024 | 13:29:00 WIB |
Meranti Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla , Total di Riau 4 Daerah Rabu, 27 Maret 2024 | 13:05:00 WIB |
KADIN Kampar Hadiri Pembukaan Muskot VII Kota Dumai Tahun 2024 Selasa, 26 Maret 2024 | 23:22:00 WIB |
Konser Musik Live di Bulan Ramadhan, Bupati Zukri Tegur Camat dan Lurah Senin, 25 Maret 2024 | 22:20:00 WIB |
SMSI Riau Gelar Buka Puasa Bersama, Luna: Mari Terus Rajut Kekompakan Senin, 25 Maret 2024 | 21:51:00 WIB |
Harga Pinang Kering di Riau Minggu Ini Turun Rabu, 27 Maret 2024 | 13:29:00 WIB |
Meranti Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla , Total di Riau 4 Daerah Rabu, 27 Maret 2024 | 13:05:00 WIB |
KADIN Kampar Hadiri Pembukaan Muskot VII Kota Dumai Tahun 2024 Selasa, 26 Maret 2024 | 23:22:00 WIB |
Konser Musik Live di Bulan Ramadhan, Bupati Zukri Tegur Camat dan Lurah Senin, 25 Maret 2024 | 22:20:00 WIB |
SMSI Riau Gelar Buka Puasa Bersama, Luna: Mari Terus Rajut Kekompakan Senin, 25 Maret 2024 | 21:51:00 WIB |
IKA Prodi Administrasi Negara Fisip Unri Salurkan Paket Sembako untuk Petugas Kebersihan Senin, 25 Maret 2024 | 15:39:00 WIB |
Senin, Prakiraan Cuaca dan Hotspot di Riau Kabur dan Berawan Senin, 25 Maret 2024 | 09:05:00 WIB |
Aksi Gerakan Earth Hour, 'Malam Minggu' Gelap Gulita di Perumahan PHR Senin, 25 Maret 2024 | 08:59:00 WIB |
Andi Putra Dipercaya Pimpin KPU Kampar Periode 2024-2029 Minggu, 24 Maret 2024 | 23:42:06 WIB |
Ketua Bawaslu Kabupaten Kampar Syawir Abdullah Ucapkan Selamat Minggu, 24 Maret 2024 | 23:38:44 WIB |
Unggul dari Caleg Partai Nasdem Lain Untuk DPRD Riau, Ini Kata Munawar Syahputra Sabtu, 17 Februari 2024 | 23:03:59 WIB |
Gantikan Amyurlis, Abdi Saragih Resmi Dilantik Jadi PAW Anggota DPRD Riau Senin, 20 November 2023 | 13:35:00 WIB |
Wujudkan Kesejahteraan Petani Sawit, Pemerintah Berikan Program Strategis Senin, 6 November 2023 | 14:01:00 WIB |
Anis Fauzan SH, Merangkai Ikatan Batin, Pilih Maju di Dapil Daerah Kelahiran Senin, 26 Juni 2023 | 19:23:05 WIB |
Andi Putra Dipercaya Pimpin KPU Kampar Periode 2024-2029 Minggu, 24 Maret 2024 | 23:42:06 WIB |
Ketua Bawaslu Kabupaten Kampar Syawir Abdullah Ucapkan Selamat Minggu, 24 Maret 2024 | 23:38:44 WIB |
Lima Komisioner KPU Kampar Dilantik Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Minggu, 24 Maret 2024 | 22:34:00 WIB |
Rencana Jabatan ASN Diisi Anggota TNI/Polri Menuai Kritikan Kamis, 14 Maret 2024 | 22:03:36 WIB |
Indosat Sambut Ramadan, Wujudkan Gerakan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal Rabu, 27 Maret 2024 | 19:55:00 WIB |
Nilai Tukar Rupiah Anjlok ke Rp15.858 Rabu, 27 Maret 2024 | 18:26:00 WIB |
Harga Pinang Kering di Riau Minggu Ini Turun Rabu, 27 Maret 2024 | 13:29:00 WIB |
Aksi Gerakan Earth Hour, 'Malam Minggu' Gelap Gulita di Perumahan PHR Senin, 25 Maret 2024 | 08:59:00 WIB |
Sidang Pembuktian Selesai, Ini Bentuk Sinergitas Atas Kinerja Gakkumdu Kampar Rabu, 27 Maret 2024 | 22:45:00 WIB |
Melawan, Kaki Pembobol Toko Ponsel Fajar Ditembak Polisi Saat Diamanka Rabu, 27 Maret 2024 | 15:34:00 WIB |
Selama Maret, Polda Riau Amankan 4 Pelaku Karhutla Sabtu, 23 Maret 2024 | 19:45:22 WIB |
Terjatuh dari Jembatan Siak 1, Heru Permana Ditemukan Meninggal Dunia Sabtu, 23 Maret 2024 | 14:50:00 WIB |
Gelar Donor Darah Serentak di 23 Provinsi, SMSI Kembali Raih Rekor Muri Jumat, 22 Maret 2024 | 19:05:00 WIB |
Presiden Diberi Kewenangan Menunjuk Dewan Kawasan Aglomerasi Kamis, 14 Maret 2024 | 22:00:47 WIB |
Sidang Isbat, Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan Jatuh 12 Maret 2024 Minggu, 10 Maret 2024 | 21:47:00 WIB |
Gunung Semeru Erupsi Tiga Kali, Letusan Capai 1 KM Sabtu, 9 Maret 2024 | 15:47:00 WIB |
Nissan Hyper Urban: Bintang Utama di Japan Mobility Show Rabu, 4 Oktober 2023 | 09:14:43 WIB |
Patahan Rangka eSAF Motor Honda Menjadi Perbincangan, AHM Sedang Lakukan Investigasi Rabu, 23 Agustus 2023 | 20:00:17 WIB |
Astra Honda Motor Belum Mau Lakukan Recall Rabu, 23 Agustus 2023 | 19:49:24 WIB |
Selamat Jalan Marco Simoncelli si Gladiator Lintasan Minggu, 13 Agustus 2023 | 19:59:18 WIB |
23 Mei, Jabatan Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun Akan Berakhir Rabu, 27 Maret 2024 | 15:00:00 WIB |
KADIN Kampar Hadiri Pembukaan Muskot VII Kota Dumai Tahun 2024 Selasa, 26 Maret 2024 | 23:22:00 WIB |
Konser Musik Live di Bulan Ramadhan, Bupati Zukri Tegur Camat dan Lurah Senin, 25 Maret 2024 | 22:20:00 WIB |
IKA Prodi Administrasi Negara Fisip Unri Salurkan Paket Sembako untuk Petugas Kebersihan Senin, 25 Maret 2024 | 15:39:00 WIB |
Disdukcapil Pekanbaru Sudah Layani Usia 16 Tahun Rekam e-KTP Minggu, 24 Maret 2024 | 13:12:00 WIB |
10 Tips Aman Meninggalkan Rumah Minggu, 9 April 2023 | 13:16:17 WIB |
Nyeri Tubuh, Bisa Sinyal Gejala Kolesterol Tinggi Sabtu, 7 Januari 2023 | 20:56:54 WIB |
Besok, Gubernur Riau Rencanakan Buka Bimtek SMSI Riau Terkait Pergubri 19 Tahun 2021 Rabu, 30 November 2022 | 19:41:23 WIB |
Anak Kecanduan Game Online? Ini Solusinya Jumat, 4 November 2022 | 20:42:29 WIB |
JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan stok beras nasional hingga akhir Mei mencukupi kebutuhan nasional dan impor beras dilakukan hanya untuk memenuhi stok cadangan beras pemerintah (CBP).
"Stok akhir Mei nanti prediksi kami sangat sangat cukup untuk ketersediaan nasional," ucap Deputi I Bidang Ketersediaan Dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa pada Forum Wartawan Pertanian yang dilaksanakan secara daring, Rabu.
Ia menyampaikan CBP per 11 April hanya 292 ribu ton ditambah (stok) ID FOO sekitar 200 ton.
Dengan demikian tanggal 24 Maret, Presiden memerintahkan ke Bapanas sekaligus kami sudah menugaskan Bulog untuk melaksanakan bantuan beras sebanyak 10 kg beras kepada 21,3 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) dan diberikan selama 3 bulan.
Secara rinci, Ketut menyebutkan bahwa kebutuhan beras pemerintah per bulan terdiri dari 213 ribu ton untuk bansos dan 100 ribu ton untuk kebutuhan operasi pasar atau program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) per bulan.
Untuk itu, kebutuhan beras untuk melaksanakan program pemerintah hingga akhir Mei sebanyak 900 ribu ton lebih.
Guna memenuhi kebutuhan stok cadangan beras pemerintah tersebut, Bapanas telah melakukan sejumlah hal.
Di antaranya, menugaskan Bulog untuk menyerap gabah hasil panen raya petani, melakukan penyesuaian Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani dari Rp4.200/kg menjadi Rp5.000/kg.
Kemudian, Bapanas telah meminta 30 penggilingan padi besar dan menengah untuk memenuhi cadangan beras Bulog. Namun, penggilingan padi hanya mampu menyetor dengan beras harga Rp9.950/kg sebanyak 60 ribu ton.
“Nah ini kondisi yang dihadapi pemerintah dalam rangka menjalankan tugas yang diamanahkan Bapak Presiden yang mana kegiatan harus dilakukan pada Maret, April, Mei," ujarnya.
Kemudian, lanjut dia, SPHP tetap harus berjalan setiap bulannya 100 ribu-120 ribu ton, maka pemerintah tidak mungkin menunggu pemenuhan supply dari penggilingan.
Ketut menegaskan bahwa harga gabah kering panen di petani terus bergerak naik seiring dengan berlangsungnya panen raya.
Ia mencontohkan, saat panen di Yogyakarta, penggilingan di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah bahkan hingga Jawa Barat turut menyerbu hasil panen yang berakibat pada harga gabah menjadi Rp5.800-Rp6.000/kg.
Bahkan di Sulawesi yang terletak di sentra, harga gabah mencapai Rp6.200-Rp6.500/kg. Atas dasar itulah pemerintah memutuskan untuk melakukan impor guna memenuhi kebutuhan CBP.
“Di situ yang membuat pemerintah mengambil langkah pemenuhan dari luar negeri karena berdasarkan Undang-Undang juga memungkinkan apabila pemenuhan dalam negeri CBP tidak bisa dipenuhi, maka pemenuhan dari luar negeri memungkinkan,” jelasnya seperti dilansir antaranews.
Kendati demikian, Bapanas memastikan akan mengutamakan penyerapan dari dalam negeri. Sehingga, tatkala target CBP telah terpenuhi, maka amanat Presiden untuk mengimpor 2 juta ton beras dengan ketentuan 500 ribu ton harus didatangkan sebelum Lebaran, dapat dihentikan.
“Tatkala sudah terpenuhi di dalam negeri, sisa impor tidak dilakukan karena target yang dibebankan kepada Bulog 2,4 juta ton di 2023 minimal dan ending stoknya harus ada 1 juta ton,” tuturnya. (*)
Harga komoditas perkebunan yakni pinang kering di provinsi Riau, pekan ini mengalami penurunan.
Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Riau menggelar kegiatan buka puasa bersama di.
Ikatan Keluarga Alumni Prodi Administrasi negara/ publik fisip unri, minggu sore membagikan.