'
JAKARTA - Kenaikan pajak hiburan membuat para pengusaha hiburan tanah air mulai beralih ladang ke negara lain. Beberapa negara yang dilirik, seperti Thailand, Malaysia, dan Dubai.
"Ya, tunggulah beberapa bulan lagi. Kami udah buka di Thailand, buka di Dubai, di Malaysia. Ya udah, nanti lama-lama kami pindah semua," ujar Hotman Paris usai audiensi bersama Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto pada Senin, 22 Januari 2024.
Hal ini tak lain buntut dari kebijakan menaikkan tarif pajak hiburan sebesar 40 sampai 75 persen. Hotman Paris dan para pelaku industri hiburan menilai, pajak tersebut terlalu berat. Walhasil, kata Hotman Paris, banyak pengusaha memilih negara lain. Ia pun sebagai pengusaha kelab malam juga akan hengkang dari Indonesia.
"Sudah mulai. Kami sekarang sudah merencanakan lagi pendapatan tahun ini kami akan fokuskan membuka di Dubai. Kami mau kabur. Kami udah mau buka di Twin Tower, dekat Malaysia. Kami buka di Bangkok, kami mau pergi ke Dubai. Goodbye, Indonesia," kata pengacara kondang tersebut.
Jangankan dinaikkan menjadi 40-75 persen, tarif pajak 25 persen saat ini pun, menurutnya, sudah terlalu berat. "25 persen dari total bruto, lho. Coba, orang nyanyi-nyanyi di bar. Masa cuma nyanyi doang, lu bayar pajak 40 persen. Otak tuh di mana, sih?" ucap Hotman Paris.
Tarif pajak hiburan yang ideal menurut Hotman ada di Bangkok, Thailand sebesar 5 persen. Ia mengatakan, prinsip pajak biasanya dari keuntungan, baru dipotong. Keuntungan tersebut dibagi sebagian untuk pemerintah.
"Ini enggak, dari pendapatan. Jadi, biaya itu gak dihitung, langsung (dipotong pajak). Total pendapatan langsung kena pajak. "Itu benar-benar gak masuk diakal. Itu saya bilang memang cuma mau mematikan usaha ini. Kalau gak suka, ya jangan keluarin izinnya," kata Hotman Paris.
Suber: Tempo
Peti Jenazah Dibebaskan Pungutan Bea Masuk Minggu, 12 Mei 2024 | 19:51:18 WIB |
Korban Banjir Bandang di Agam Sumbar yang Meninggal Bertambah Jadi 15 Orang Minggu, 12 Mei 2024 | 19:36:03 WIB |
Bacabup Agam, Amril Jambak Turut Berduka. Doakan Negeri Dari Tanah Suci Minggu, 12 Mei 2024 | 19:06:00 WIB |
Hari Ini Terakhir Penjaringan Balon Bupati dan Wabup Kampar Minggu, 12 Mei 2024 | 15:45:14 WIB |
Banjir Bandang di Sumbar, Basarnas Pekanbaru Kirim Bantuan Personel Minggu, 12 Mei 2024 | 14:09:00 WIB |
34 Motor Trondol dan Tanpa Surat Diamankan Polisi Minggu, 12 Mei 2024 | 10:13:00 WIB |
Pilkada 2024,Kepala Desa dan Lurah Dilarang Terlibat Kampanye Sabtu, 11 Mei 2024 | 20:13:00 WIB |
Nurzafri Tanjung Kembalikan Formulir Balon Bupati ke DPD PAN Kabupaten Kampar Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:48:00 WIB |
Pasca Pekerja PT SPA Tewas Diterkam Harimau, BBKSDA Riau Lakukan Mitigasi Sabtu, 11 Mei 2024 | 14:41:00 WIB |
Dibangun Tahun Ini, RS Otak dan Jantung di Riau Akan Menelan Anggaran Rp1,6 Triliun Jumat, 10 Mei 2024 | 13:45:00 WIB |
34 Motor Trondol dan Tanpa Surat Diamankan Polisi Minggu, 12 Mei 2024 | 10:13:00 WIB |
Pilkada 2024,Kepala Desa dan Lurah Dilarang Terlibat Kampanye Sabtu, 11 Mei 2024 | 20:13:00 WIB |
Nurzafri Tanjung Kembalikan Formulir Balon Bupati ke DPD PAN Kabupaten Kampar Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:48:00 WIB |
Pasca Pekerja PT SPA Tewas Diterkam Harimau, BBKSDA Riau Lakukan Mitigasi Sabtu, 11 Mei 2024 | 14:41:00 WIB |
Dibangun Tahun Ini, RS Otak dan Jantung di Riau Akan Menelan Anggaran Rp1,6 Triliun Jumat, 10 Mei 2024 | 13:45:00 WIB |
Pertamina Hulu Rokan Pamerkan Inovasi Teknologi di Oman Petroleum & Energy Show 2024 Jumat, 10 Mei 2024 | 11:10:00 WIB |
PWI Riau Rapat Koordinasi HPN 2025 Bersama Dinas Kominfo Kamis, 9 Mei 2024 | 09:30:00 WIB |
Empat Pelaku PETI di Kuansing Ditangkap Polda Riau Rabu, 8 Mei 2024 | 16:47:00 WIB |
Investasi Masuk Ke Pekanbaru Tembus Rp1,6 Triliun Rabu, 8 Mei 2024 | 16:02:00 WIB |
IRT di Rohil Racuni Anak Sambung karena Sakit Hati dengan Suami Rabu, 8 Mei 2024 | 15:20:00 WIB |
Unggul dari Caleg Partai Nasdem Lain Untuk DPRD Riau, Ini Kata Munawar Syahputra Sabtu, 17 Februari 2024 | 23:03:59 WIB |
Gantikan Amyurlis, Abdi Saragih Resmi Dilantik Jadi PAW Anggota DPRD Riau Senin, 20 November 2023 | 13:35:00 WIB |
Wujudkan Kesejahteraan Petani Sawit, Pemerintah Berikan Program Strategis Senin, 6 November 2023 | 14:01:00 WIB |
Anis Fauzan SH, Merangkai Ikatan Batin, Pilih Maju di Dapil Daerah Kelahiran Senin, 26 Juni 2023 | 19:23:05 WIB |
Hari Ini Terakhir Penjaringan Balon Bupati dan Wabup Kampar Minggu, 12 Mei 2024 | 15:45:14 WIB |
Nurzafri Tanjung Kembalikan Formulir Balon Bupati ke DPD PAN Kabupaten Kampar Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:48:00 WIB |
Pilgubri 2024,Gubernur Riau Dimasanya Annas Maamun Daftar ke PDIP Senin, 6 Mei 2024 | 18:29:00 WIB |
Yose Indrawan Calon Pertama Kembalikan Formulir Pendaftaran ke DPD Nasdem Senin, 6 Mei 2024 | 15:14:00 WIB |
Peti Jenazah Dibebaskan Pungutan Bea Masuk Minggu, 12 Mei 2024 | 19:51:18 WIB |
Pertamina Hulu Rokan Pamerkan Inovasi Teknologi di Oman Petroleum & Energy Show 2024 Jumat, 10 Mei 2024 | 11:10:00 WIB |
Investasi Masuk Ke Pekanbaru Tembus Rp1,6 Triliun Rabu, 8 Mei 2024 | 16:02:00 WIB |
Minggu Ini, Harga Kelapa Sawit Mitra Swadaya Turun Rp2.828 per Kg Rabu, 8 Mei 2024 | 13:58:00 WIB |
34 Motor Trondol dan Tanpa Surat Diamankan Polisi Minggu, 12 Mei 2024 | 10:13:00 WIB |
Empat Pelaku PETI di Kuansing Ditangkap Polda Riau Rabu, 8 Mei 2024 | 16:47:00 WIB |
IRT di Rohil Racuni Anak Sambung karena Sakit Hati dengan Suami Rabu, 8 Mei 2024 | 15:20:00 WIB |
Tewaskan Rekan Satu Sel, Lima Tahanan Polsek Bukitraya Ditetapkan Polda Riau Jadi Tersangka Selasa, 30 April 2024 | 16:04:00 WIB |
Korban Banjir Bandang di Agam Sumbar yang Meninggal Bertambah Jadi 15 Orang Minggu, 12 Mei 2024 | 19:36:03 WIB |
Pilkada 2024,Kepala Desa dan Lurah Dilarang Terlibat Kampanye Sabtu, 11 Mei 2024 | 20:13:00 WIB |
1.000 Unit Rumah Warga Rempang Ditargetkan BP Batam Selesai Akhir Tahun Minggu, 5 Mei 2024 | 14:22:00 WIB |
Dapatkan Cuan di Online, Partisi Media Budi Putra: Siapkan Diri Jadi Konten Kreator Sabtu, 4 Mei 2024 | 15:53:00 WIB |
Nissan Hyper Urban: Bintang Utama di Japan Mobility Show Rabu, 4 Oktober 2023 | 09:14:43 WIB |
Patahan Rangka eSAF Motor Honda Menjadi Perbincangan, AHM Sedang Lakukan Investigasi Rabu, 23 Agustus 2023 | 20:00:17 WIB |
Astra Honda Motor Belum Mau Lakukan Recall Rabu, 23 Agustus 2023 | 19:49:24 WIB |
Selamat Jalan Marco Simoncelli si Gladiator Lintasan Minggu, 13 Agustus 2023 | 19:59:18 WIB |
Catat,Tarif Parkir Pasar Tradisional di Pekanbaru Turun Rp1.000 Rabu, 8 Mei 2024 | 14:52:00 WIB |
792 CJH Ikuti Manasik Haji Tingkat Kabupaten Kampar Selasa, 7 Mei 2024 | 14:58:00 WIB |
Bupati Zukri Lepas 336 JCH, dan Ingatkan Jaga Kesehatan Senin, 6 Mei 2024 | 15:08:00 WIB |
Resahkan Pengendara, Dishub Rutin Patroli Tertibkan 'Pak Ogah' Senin, 6 Mei 2024 | 14:38:00 WIB |
Miliki Garis Turunan Minang, PKDP Minas Deklarasi Dukung Dr.Afni di Pilkada Siak Minggu, 5 Mei 2024 | 17:22:00 WIB |
10 Tips Aman Meninggalkan Rumah Minggu, 9 April 2023 | 13:16:17 WIB |
Nyeri Tubuh, Bisa Sinyal Gejala Kolesterol Tinggi Sabtu, 7 Januari 2023 | 20:56:54 WIB |
Besok, Gubernur Riau Rencanakan Buka Bimtek SMSI Riau Terkait Pergubri 19 Tahun 2021 Rabu, 30 November 2022 | 19:41:23 WIB |
Anak Kecanduan Game Online? Ini Solusinya Jumat, 4 November 2022 | 20:42:29 WIB |
JAKARTA - Kenaikan pajak hiburan membuat para pengusaha hiburan tanah air mulai beralih ladang ke negara lain. Beberapa negara yang dilirik, seperti Thailand, Malaysia, dan Dubai.
"Ya, tunggulah beberapa bulan lagi. Kami udah buka di Thailand, buka di Dubai, di Malaysia. Ya udah, nanti lama-lama kami pindah semua," ujar Hotman Paris usai audiensi bersama Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto pada Senin, 22 Januari 2024.
Hal ini tak lain buntut dari kebijakan menaikkan tarif pajak hiburan sebesar 40 sampai 75 persen. Hotman Paris dan para pelaku industri hiburan menilai, pajak tersebut terlalu berat. Walhasil, kata Hotman Paris, banyak pengusaha memilih negara lain. Ia pun sebagai pengusaha kelab malam juga akan hengkang dari Indonesia.
"Sudah mulai. Kami sekarang sudah merencanakan lagi pendapatan tahun ini kami akan fokuskan membuka di Dubai. Kami mau kabur. Kami udah mau buka di Twin Tower, dekat Malaysia. Kami buka di Bangkok, kami mau pergi ke Dubai. Goodbye, Indonesia," kata pengacara kondang tersebut.
Jangankan dinaikkan menjadi 40-75 persen, tarif pajak 25 persen saat ini pun, menurutnya, sudah terlalu berat. "25 persen dari total bruto, lho. Coba, orang nyanyi-nyanyi di bar. Masa cuma nyanyi doang, lu bayar pajak 40 persen. Otak tuh di mana, sih?" ucap Hotman Paris.
Tarif pajak hiburan yang ideal menurut Hotman ada di Bangkok, Thailand sebesar 5 persen. Ia mengatakan, prinsip pajak biasanya dari keuntungan, baru dipotong. Keuntungan tersebut dibagi sebagian untuk pemerintah.
"Ini enggak, dari pendapatan. Jadi, biaya itu gak dihitung, langsung (dipotong pajak). Total pendapatan langsung kena pajak. "Itu benar-benar gak masuk diakal. Itu saya bilang memang cuma mau mematikan usaha ini. Kalau gak suka, ya jangan keluarin izinnya," kata Hotman Paris.
Suber: Tempo
Kementerian Keuangan menyatakan peti jenazah tidak termasuk dalam barang yang dikenakan bea.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban banjir bandang yang.
Banjir yang melanda kawasan Gunung Marapi dan sekitarnya menelan korban jiwa, membuat kesedihan.
Kepala desa, lurah beserta perangkatnya dilarang terlibat dalam kampanye calon kepala daerah.
Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan menunjukkan komitmennya dalam upaya meningkatkan keandalan.