'
PWI Anjangsana ke Monumen 75, Tonggak Sejarah Kelapa Sawit di Riau
pasar | Kamis, 25 Mei 2023 | 15:26:00 WIB
Editor : Deslina | Penulis : PE/DL
Rombongan PWI Riausl saat bersilaturahmi ke PT TPP di Desa. Air Jernih. Ist

SUNGAILALA - Sebanyak 33 wartawan, terdiri dari pengurus dan anggota PWI Riau beranjangsana ke perkebunan kelapa sawit PT Tunggal Perkasa Plantation (Astra Agro Lestari Group) di Desa Air Jernih Kecamatan Sungai Lala, Indragiri Hulu, Kamis (25/5/2023).

Perkebunan kelapa sawit milik PT TPP di Inhu ini merupakan salah satu kebun kelapa sawit tertua di Indonesia, karena ditanam di 1975 dan sampai kini masih menghasilkan buah sawit.

Rombongan wartawan dipimpin langsung Ketua PWI Riau H Zulmansyah Sekedang didampingi antara lain Sekretaris Anthony Harry dan Ketua DKD PWI Riau H Helmi Burman. Sementara dari PT TPP yang menyambut adalah Community Developmen Officer (CDO) PT TPP, Hadi Sukoco.

Ikut hadir antara lain SVP Communication and Public Affair PT Astra Agro Lestari Tbk, Tofan Mahdi dan Community Development Area Manager (CDAM), Dede Putra Kurniawan.

"Kami berterimakasih atas sambutan dari pihak TPP di perkebunan sawit tertua di Indonesia ini. Mudah-mudahan semakin memperkaya pengetahuan dan wawasan kawan-kawan wartawan yang hadir di sini tentang kelapa sawit," kata Zulmansyah saat memberikan sambutan.

Kehadiran di PT TPP juga masih dalam rangkaian peringatan HUT ke-77 PWI dan Hari Pers Nasional (HPN) 2023, yang salah satu agendanya adalah silaturrahmi ke mitra-mitra PWI. Khusus di Riau, puncak peringatan HUT ke-77 PWI dan HPN 2023 akan dipusatkan di Kota Tembilahan, Indragiri Hilir.

Sementara itu, disela-sela diskusi bersama wartawan, CDO PT TPP Hadi Sukoco menjelaskan saat ini Provinsi Riau merupakan provinsi dengan kebun kelapa sawit terbesar di Indonesia. Riau memiliki luas kebun kelapa sawit sebesar 2,89 juta hektare.

Di Kabupaten Indragiri Hulu, terdapat tanaman kelapa sawit tertua di Riau. Lokasinya ada di perusahakan PT TPP."Sejarah kebun kelapa sawit PT TPP ini bermula dari tahun 1911 lalu," jelas Hadi.

Pada 1911 itu, terdapat tiga perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan yang berada di Air Molek, Riau. Perusahaan tersebut adalah NV Cultur Maatachappij Indragiri milik Swiss, Indragiri Rubber Limited (IRL), dan Klawat Syndicate yang merupakan joint venture antara perusahaan Inggris dengan Strut Company Malaysia.

Ketiga perusahaan tersebut dinasionalisasi oleh pemerintah Republik Indonesia (RI) pada tahun 1963 dan pengelolaannya diserahkan kepada PT Perkebunan Indragiri (PT PI) yang kemudian dilikuidasi kembali oleh pemerintah RI dan diserahkan kepada PT Kulit Aceh Raya Kapten Markam (PT Karkam).

Tahun 1973 masa kontrak PT Indragiri Raya telah habis sehingga PT Indragiri Raya dinasionalisasikan oleh pemerintah Indonesia melalui Departemen Pertanian pada tahun 1973 dan dipecah menjadi PTP IV, Perluasan desa, PT Tunggal Investment.

 Tahun 1975 PT Tunggal Investmen mulai beroperasi dengan komoditi olah berupa karet dan kelapa sawit. PT Tunggal Investmen diubah menjadi PT Tunggal Perkasa Plantations pada tahun 1979.

Sementara itu Kepala Kebun PT TPP Eka Setia Permana menjelaskan, perusahaan sengaja mempertahankan tanaman sawit yang ditanam pada 1975 untuk mengenang sejarah awal mula sawit di Riau.

“Kami sengaja mempertahankan tanaman sawit yang ditanam pada tahun 1975 seluas 1,5 hektare dengan jumlah pokok sejumlah 208 untuk mengenang sejarah. Dengan mengetahui sejarah, kita bisa mengetahui dari mana berasal dan kemana akan menuju," kata Eka.

Menurutnya, tanaman ini juga masih menghasilkan. “Tanaman ini masih dipanen secara rutin dan masih menghasilkan TBS,” lanjutnya.

Ia menuturkan yield tanaman tahun 1975 ini 20 ton TBS per hektare per tahun. *


Index
Kepala BNPB Serahkan Alat Penanganan Karhutla Riau
Rabu, 7 Juni 2023 | 15:46:00 WIB
Video
Kepala BNPB Serahkan Alat Penanganan Karhutla Riau
Rabu, 7 Juni 2023 | 15:46:00 WIB
Mendagri Ingatkan Pemda Agar Kendalikan Inflasi Tinggi
Selasa, 6 Juni 2023 | 18:45:00 WIB
Kementerian PUPR Patching Aspal Jalan di Siak 
Selasa, 6 Juni 2023 | 17:55:00 WIB
Setoran Bawahan-Atasan Fenomena Umum di Tubuh Polri 
Selasa, 6 Juni 2023 | 16:15:00 WIB
Tren Pasar Saham Melemah, Ini Penyebabnya
Selasa, 6 Juni 2023 | 15:00:00 WIB
wajah
Vokalis Kahitna Carlo Saba Meninggal

Kamis, 20 April 2023 | 02:10:17 WIB
Politikus
Lucky Hakim Tanggalkan Jabatan Wakil Bupati
Rabu, 15 Februari 2023 | 20:04:17 WIB
Politik
Ingat! Calon Legislatif Wajib Laporkan LHKPN
Rabu, 24 Mei 2023 | 19:55:00 WIB
Pasar
Tren Pasar Saham Melemah, Ini Penyebabnya
Selasa, 6 Juni 2023 | 15:00:00 WIB
Hukum
Nusantara
Mendagri Ingatkan Pemda Agar Kendalikan Inflasi Tinggi

Selasa, 6 Juni 2023 | 18:45:00 WIB
Setoran Bawahan-Atasan Fenomena Umum di Tubuh Polri 

Selasa, 6 Juni 2023 | 16:15:00 WIB
Empat Jamaah Haji Wafat di Tanah Suci Makkah    

Selasa, 30 Mei 2023 | 20:43:53 WIB
Otomotif
Harga Calya dan Sigra masih Bertahan hingga Maret 2023

Senin, 13 Maret 2023 | 18:32:06 WIB
Stop Diperpanjang, Pelat Nomor Khusus Cuma Mobil Dinas

Minggu, 29 Januari 2023 | 20:02:01 WIB
Hyundai Ioniq 5 Bisa Jalan Menyamping Mirip Kepiting

Selasa, 10 Januari 2023 | 21:12:29 WIB
Selain Pasang Cip, Semua Kendaraan akan Dipasang QR Code

Selasa, 3 Januari 2023 | 21:38:01 WIB
Zona riau
Kementerian PUPR Patching Aspal Jalan di Siak 

Selasa, 6 Juni 2023 | 17:55:00 WIB
79 Napi Beragama Budha di Riau dapat Remisi

Sabtu, 3 Juni 2023 | 11:15:00 WIB

Inspiratif
10 Tips Aman Meninggalkan Rumah 

Minggu, 9 April 2023 | 13:16:17 WIB
Nyeri Tubuh, Bisa Sinyal Gejala Kolesterol Tinggi

Sabtu, 7 Januari 2023 | 20:56:54 WIB
Anak Kecanduan Game Online? Ini Solusinya

Jumat, 4 November 2022 | 20:42:29 WIB
wanita
Hadirkan 9 Tanaman yang Dibenci Nyamuk di Musim Hujan

Minggu, 26 Februari 2023 | 09:45:11 WIB
Madu, Satu dari 8 Obat Alami Membersihkan Paru-paru

Minggu, 26 Februari 2023 | 09:22:43 WIB
Awas, Kolesterol Tinggi Bisa Membunuh Diam-diam

Kamis, 15 Desember 2022 | 20:29:26 WIB
Skrining Kanker Payudara Bagi Wanita Itu Penting

Sabtu, 29 Oktober 2022 | 14:58:54 WIB

Popular
Wajah

Politikus
Politik
Pasar
Hukum
Nusantara
Otomotif
PWI Anjangsana ke Monumen 75, Tonggak Sejarah Kelapa Sawit di Riau
pasar | Kamis, 25 Mei 2023 | 15:26:00 WIB
Editor : Deslina | Penulis : PE/DL
Rombongan PWI Riausl saat bersilaturahmi ke PT TPP di Desa. Air Jernih. Ist
Popular

SUNGAILALA - Sebanyak 33 wartawan, terdiri dari pengurus dan anggota PWI Riau beranjangsana ke perkebunan kelapa sawit PT Tunggal Perkasa Plantation (Astra Agro Lestari Group) di Desa Air Jernih Kecamatan Sungai Lala, Indragiri Hulu, Kamis (25/5/2023).

Perkebunan kelapa sawit milik PT TPP di Inhu ini merupakan salah satu kebun kelapa sawit tertua di Indonesia, karena ditanam di 1975 dan sampai kini masih menghasilkan buah sawit.

Rombongan wartawan dipimpin langsung Ketua PWI Riau H Zulmansyah Sekedang didampingi antara lain Sekretaris Anthony Harry dan Ketua DKD PWI Riau H Helmi Burman. Sementara dari PT TPP yang menyambut adalah Community Developmen Officer (CDO) PT TPP, Hadi Sukoco.

Ikut hadir antara lain SVP Communication and Public Affair PT Astra Agro Lestari Tbk, Tofan Mahdi dan Community Development Area Manager (CDAM), Dede Putra Kurniawan.

"Kami berterimakasih atas sambutan dari pihak TPP di perkebunan sawit tertua di Indonesia ini. Mudah-mudahan semakin memperkaya pengetahuan dan wawasan kawan-kawan wartawan yang hadir di sini tentang kelapa sawit," kata Zulmansyah saat memberikan sambutan.

Kehadiran di PT TPP juga masih dalam rangkaian peringatan HUT ke-77 PWI dan Hari Pers Nasional (HPN) 2023, yang salah satu agendanya adalah silaturrahmi ke mitra-mitra PWI. Khusus di Riau, puncak peringatan HUT ke-77 PWI dan HPN 2023 akan dipusatkan di Kota Tembilahan, Indragiri Hilir.

Sementara itu, disela-sela diskusi bersama wartawan, CDO PT TPP Hadi Sukoco menjelaskan saat ini Provinsi Riau merupakan provinsi dengan kebun kelapa sawit terbesar di Indonesia. Riau memiliki luas kebun kelapa sawit sebesar 2,89 juta hektare.

Di Kabupaten Indragiri Hulu, terdapat tanaman kelapa sawit tertua di Riau. Lokasinya ada di perusahakan PT TPP."Sejarah kebun kelapa sawit PT TPP ini bermula dari tahun 1911 lalu," jelas Hadi.

Pada 1911 itu, terdapat tiga perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan yang berada di Air Molek, Riau. Perusahaan tersebut adalah NV Cultur Maatachappij Indragiri milik Swiss, Indragiri Rubber Limited (IRL), dan Klawat Syndicate yang merupakan joint venture antara perusahaan Inggris dengan Strut Company Malaysia.

Ketiga perusahaan tersebut dinasionalisasi oleh pemerintah Republik Indonesia (RI) pada tahun 1963 dan pengelolaannya diserahkan kepada PT Perkebunan Indragiri (PT PI) yang kemudian dilikuidasi kembali oleh pemerintah RI dan diserahkan kepada PT Kulit Aceh Raya Kapten Markam (PT Karkam).

Tahun 1973 masa kontrak PT Indragiri Raya telah habis sehingga PT Indragiri Raya dinasionalisasikan oleh pemerintah Indonesia melalui Departemen Pertanian pada tahun 1973 dan dipecah menjadi PTP IV, Perluasan desa, PT Tunggal Investment.

 Tahun 1975 PT Tunggal Investmen mulai beroperasi dengan komoditi olah berupa karet dan kelapa sawit. PT Tunggal Investmen diubah menjadi PT Tunggal Perkasa Plantations pada tahun 1979.

Sementara itu Kepala Kebun PT TPP Eka Setia Permana menjelaskan, perusahaan sengaja mempertahankan tanaman sawit yang ditanam pada 1975 untuk mengenang sejarah awal mula sawit di Riau.

“Kami sengaja mempertahankan tanaman sawit yang ditanam pada tahun 1975 seluas 1,5 hektare dengan jumlah pokok sejumlah 208 untuk mengenang sejarah. Dengan mengetahui sejarah, kita bisa mengetahui dari mana berasal dan kemana akan menuju," kata Eka.

Menurutnya, tanaman ini juga masih menghasilkan. “Tanaman ini masih dipanen secara rutin dan masih menghasilkan TBS,” lanjutnya.

Ia menuturkan yield tanaman tahun 1975 ini 20 ton TBS per hektare per tahun. *


HOME


INDEX


POPULAR